Felix mengerjap pelan, membiasakan diri dengan cahaya yang masuk dari celah jendela yang tak tertutup gorden. Merasa masih mengantuk pemuda manis itupun kembali memejamkan mata sembari menyamankan kepalanya. Tidurnya lebih nyenyak dari biasanya karena ia merasa udara semalam begitu hangat. Rasanya seperti sedang dipeluk seseorang. Tunggu, dipeluk?Seketika mata Felix kembali terbuka dan ia mati-matian menahan diri untuk tidak berteriak ketika melihat dada Changbin tepat di depan matanya. Sebelah lengan lelaki itu merengkuh pinggangnya sedang lengan yang lain sibuk bermain ponsel.
"Akhirnya bangun juga," ucap Changbin ketika menyadari Felix tengah menatapnya.
Felix melepas pelukan Changbin kemudian pemuda manis itu duduk untuk mengambil ponselnya. Ia berusaha bersikap setenang mungkin meski sebenarnya ingin berteriak panik.
"Kenapa tidak membangunkanku?" Tanya Felix dengan pelan ketika melihat jam di ponselnya yang menunjukkan pukul 8 lewat.
"Aku sudah membangunkanmu berulang kali tapi kau malah makin manja dengan memintaku terus memelukmu."
Felix menoleh cepat, tak percaya dengan ucapan dosennya. Tidak mungkin ia semanja itu kan?
"Jangan bohong kak."
Changbin ikut duduk. Tanpa banyak bicara lelaki itu memberikan ponselnya pada Felix hingga terputarlah sebuah video yang membuat Felix ingin menenggelamkan diri di samudera Hindia.
"Felix bangun."
"Sebentar lagi.."
"Kita harus pergi jogging, ayo cepat bangun."
"Eung.. Tidak mau.. Peluk lagi.."
Felix melempar ponsel Changbin ke empunya kemudian pemuda manis itu berlari masuk ke kamar mandi untuk mengurangi rasa malunya. Ia sungguhan tidak sadar ketika menjawab ucapan Changbin di video itu. Bagaiamana bisa ia seceroboh ini?
Tok tok
"Udara masih cukup segar untuk olahraga, cepat bersiap dan kita pergi jogging."
Felix menggigiti kukunya dengan gugup. Menimbang apakah ia harus ikut ajakan Changbin atau berpura-pura sakit untuk menghindar. Pilihan kedua jelas beresiko mengingat Changbin tak mudah tertipu begitu saja.
"Kak," panggil Felix dengan kepala menyembul dari balik pintu kamar mandi.
"Hm?"
"Bukan apa-apa" ucap Felix yang kemudian kembali menutup pintu dan segera cuci muka dan gosok gigi. Tidak berani berbohong karena takut ia akan kena batunya.
Changbin dan Felix menjadi perhatian beberapa orang yang mengenal salah satunya. Beberapa mahasiswi yang sedang berolahraga di sekitaran kampus menatap penasaran ke arah orang yang sedang jogging bersama dosen favorit mereka. Yang ditatap jelas merasa tak nyaman dan memilih menurunkan topi yang dipakainya hingga menutup seluruh wajahnya.
"Jangan seperti itu nanti jatuh," ucap Changbin mengingatkan.
"Jalannya masih kelihatan kok," jawab Felix sembari memelankan larinya untuk memberi jarak dengan dosen yang juga merangkap sebagai calon tunangannya.
"Kalau jatuh aku tidak tanggung jawab."
Felix mengangguk sekilas dan keduanya melanjutkan jogging hingga terdengar suara keributan.
Bruk
Changbin menoleh ke belakang, menatap seonggok manusia yang duduk di atas aspal dengan kepala yang menunduk malu. Beberapa orang turut menatap ke objek yang sama hingga beberapa detik kemudian yang ditatap berdiri, berjalan tertatih melewati Changbin yang terus memperhatikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 6 [ChangLix]
FanfictionKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : July 3rd, 2022 Ended : August 2nd, 2023 ⚠️BXB AREA⚠️ Cerita dan ide original dari Sweetbearr...