Rules Of Love V

1.5K 236 81
                                    


Felix mengangkat tangannya tinggi-tinggi, menunggu diberi izin untuk bertanya selayaknya mahasiswa di dalam kelas. Changbin mengangguk, berperan menjadi dosen meski mereka sedang berada di luar kampus.

"Kuliah saya belum selesai, apa saya memiliki hak untuk menolak lamaran ini?" Tanya Felix yang dihadiahi cubitan di pinggangnya dari sang mama.

"Maaf, maksud Felix dia akan menikah setelah lulus, sedangkan untuk saat ini dia ingin sebatas bertunangan lebih dulu."

Felix cemberut, jelas kalah dengan mamanya yang menyandang status sebagai jendral di rumahnya. Felix hanyalah kopral yang tak punya kuasa jadi dengan terpaksa pemuda manis itu mengangguk mengiyakan ucapan mamanya. Biarlah, nanti ia cari cara lain untuk membatalkan perjodohan ini.

"Felix yakin tidak punya kekasih?" Tanya Changbin buka suara.

Changbin tau jawabannya, tapi lelaki itu memancing, ingin tau jawaban unik apa yang akan mahasiswanya ucapkan.

"Soal itu–"

"Tidak punya, kalau punya juga harus putus."

Felix kembali cemberut. Kenapa sih orang-orang memaksakan kehendak mereka? Yang dijodohkan kan dirinya tapi kenapa mamanya yang bersemangat memiliki calon menantu seorang dosen galak? Felix curiga kalau mamanya punya dendam pribadi karena dulu dijodohkan dengan papanya yang tak setampan Changbin.

"Kalau Felix belum siap, kami juga tidak akan memaksa."

Bagus, mama Changbin terlihat lebih pengertian dari mamanya.

"Tapi mau bagaimanapun kalian tetap harus menikah."

Tidak jadi, dua wanita itu ternyata sudah berkomplot membentuk koloni ibu-ibu jahat.

"Apa Changbin juga keberatan dengan perjodohan ini?"

Felix menatap dosennya. Harap-harap cemas menanti jawaban apa yang akan diucapkan. Jika Changbin tak memihak padanya, maka ingatkan bahwa ia harus menyusun rencana balas dendam pada lelaki itu.

"Saya harap cincin yang saya bawa sudah cukup menjelaskan niat saya datang kemari," ucap Changbin sembari mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna merah yang sempat Felix lihat di asrama tadi.

Felix menatap tak ramah ke arah dosennya dan lelaki itu balas menatap dengan ekspresi menyebalkannya. Lihat! Tatapan jahat!











Felix ngambek. Padahal ia sudah sampai di rumah dengan selamat sentausa, tapi setelah acara lamaran yang tidak diharapkan tadi ia dipaksa kembali ke asrama bersama Changbin. Iya, keluarganya dengan tega mengumpankan dirinya sebagai makanan singa. Singa yang bisa bicara bernama Seo Changbin.

"Kenapa diam saja?" Tanya Changbin membuka obrolan untuk mengisi keheningan di dalam mobil.

"Aturan dari Pak Changbin kan saya tidak boleh berisik," jawab Felix dengan ketus.

"Khusus malam ini aku akan melonggarkan aturan itu."

Bagus, sekarang Felix punya kesempatan untuk protes sepuasnya.

"Sejak kapan Pak Changbin tau soal perjodohan ini?" Tanya Felix memulai aksi mengorek informasi.

"Belum lama."

"Jangan bohong."

"Sejak kau pindah ke asrama."

"Apa Pak Changbin tinggal di asrama karena perjodohan ini?"

Changbin menoleh menatap Felix kemudian senyum tipis yang mencurigakan muncul di bibir lelaki itu.

"Apa kau berharap begitu? Jika kau mau menganggapnya seperti itu silahkan saja."

Three Words 6 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang