Lovederella VI

873 151 127
                                    


Sekali lagi, ini bukan kisah percintaan Cinderella dimana tokoh utamanya langsung jatuh cinta. Kisah kali ini berjalan pelan mengikuti alur seperti air yang mengalir. Tenang namun pasti.

Changbin duduk di karpet ruang tengah dengan televisi yang menyala, meski begitu lelaki itu tak menonton acara yang ada dan justru sibuk dengan ponselnya. Beberapa hari ini, tepatnya sejak acara menginap di rumah Felix, mereka jadi sering berkirim pesan. Memang intensitasnya tidak sering namun ada saja topik yang mereka bicarakan.

Felix
0110-xxxxx

|Hari ini aku dihukum guru biologi

Kenapa?|

|Boleh telepon saja om?

Changbin memikirkannya sebentar sebelum kemudian menelpon Felix lebih dulu yang langsung diangkat oleh pemuda manis itu.

"Kok panggilan suara?"

"Maunya apa?"

"Video call dong."

"Aku yang tidak mau."

"Memangnya om tidak kangen aku? Sudah 5 hari tidak bertemu lho om."

"Tidak," jawab Changbin dengan singkat, padat, dan jujur dari lubuk hati yang terdalam. Memangnya siapa sih yang akan merindukan kerusuhan dalam hidup yang tenang? Um.. Sebenarnya rindu sedikit sih.

"Yah.."

Felix terdengar kecewa namun Changbin justru tersenyum membayangkan wajah cemberut anak SMA itu.

"Jadi, kenapa guru biologi menghukummu?"

"Gara-gara aku salah bawa ikan."

"Kau bawa apa?"

"Katanya kami harus membawa ikan kecil, jadi aku bawa saja kecebong yang aku ambil dari kolam ikan tetangga, eh malah aku dimarahi dan dihukum membuat makalah."

Changbin menutup mulutnya, menahan tawanya agar tidak terdengar sampai ke sebrang sana. Ini adalah sifat paling menyebalkan namun juga paling mengesankan dari Felix. Kerandomannya di luar akal sehat manusia. Changbin dapat bersimpati pada guru Felix karena ia sendiri sering jengkel pada pemuda manis itu.

"Aku tidak salah kan om?"

"Salah, Felix."

"Apa salahnya? Yang penting kan ikan kecil. Om juga kenapa ikut menyalahkanku? Aku ngambek sajalah."

"Ya sana," ucap Changbin sengaja menggoda Felix.

"Sungguhan tidak apa-apa?"

"Iya."

"Aku tutup ya panggilannya?"

"Iya silahkan."

"Kok tidak ditahan?!"

"Harus ya?"

Changbin tertawa geli ketika Felix mematikan panggilannya. Sungguh, Felix yang sedang ngambek justru menjadi hiburan untuknya. Lelaki itu pun meletakkan ponselnya, menunggu 5 menit karena biasanya Felix akan menelponnya kembali dalam jangka waktu tersebut. Terkejut hubungan mereka sudah mengalami kemajuan? Changbinpun juga begitu. Lima menit berlalu akhirnya ponsel Changbin berdering membuat senyumnya kembali mengembang.

"Sudah aku duga," gumam Changbin sembari mengambil ponselnya.

Sayangnya dugaan tak selalu menjadi kenyataan, bukan Felix yang menelpon, tapi nama Chan yang muncul di layarnya.

Three Words 6 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang