Tipsy Baby III

1.8K 239 95
                                    


"Selamat pagi baginda raja," sapa Felix dengan semangat ketika Changbin muncul dari kamarnya.

Changbin akan menanggapi namun tidak jadi ketika ia melihat Felix sedang bersandar nyaman di bahu Jeongin. Harusnya ia tidak boleh seperti itu tapi sayangnya ia masih kesal perihal Felix yang melupakan segala yang terjadi diantara mereka. Bisa dibilang ini bukan salah Felix juga mengingat mereka melakukannya dalam keadaan Felix yang mabuk berat. Jadi semua ini salah siapa? Alkohol?

Changbin berjalan lurus menuju dapur tanpa menoleh ke arah Felix dan Jeongin. Tentu saja itu menjadi perhatian besar bagi keduanya. Ketika Felix menyapa biasanya ada beberapa tingkatan yang menentukan jawaban Changbin. Pertama, ketika Changbin sedang dalam suasana hati yang baik maka pemuda itu akan menjawab, "Selamat pagi rakyat jelataku". Kedua, ketika Changbin sedang ada sedikit kendala maka jawabannya "Selamat pagi Fel". Terakhir, ketika Changbin dalam suasana hati buruk maka pemuda itu akan menjawab "Pagi" tanpa ada embel-embel lainnya. Nah soal Changbin yang sama sekali tidak menjawab adalah hal yang sangat tidak wajar bagi mereka.

Felix segera bangun, mengikuti Changbin ke dapur karena perasaannya mengatakan bahwa ada yang salah di antara mereka. Changbin yang melihat Felix mendekat segera berlalu pergi namun Felix lebih cepat menahan tangan pemuda itu.

"Apa aku melakukan sesuatu yang membuatmu marah?" Tanya Felix meminta penjelasan karena ia tak mau terjadi pertengkaran di rumah itu.

"Tidak."

"Lalu kenapa kau menghindariku akhir-akhir ini? Kau bahkan makin sering berkata ketus pada kami bertiga. Kalau ada yang membuatmu marah tolong katakan agar kami atau setidaknya aku bisa membantu menyelesaikan masalah yang membuatmu marah."

"Felix."

"Hm?"

"Apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?"

"Menyembunyikan apa?"

Changbin mencondongkan tubuhnya membuat Felix refleks mundur karena ia bisa merasakan hembusan nafas Changbin di wajahnya. Felix panik dan Changbin bisa menangkap raut itu dengan baik. Melihat wajah Felix yang memerah membuat Changbin yakin bahwa yang Felix rasakan padanya adalah hal yang nyata. Bagus, Sekarang ia bisa mendekat tanpa takut ditolak.

"Sesuatu," bisik Changbin makin mendekat membuat Felix buru-buru menahan kepala pemuda itu.

Changbin menatap Felix kemudian pemuda itu menghela nafas sebelum kemudian merangkul leher Felix hingga pemuda manis itu tercekik lengan kekarnya.

"Bin, boleh marah tapi jangan membunuhku!" Pekik Felix dengan suara keras membuat Jeongin menutup telinganya karena tak mau mendengar keributan.

"Aku ingin sekali menggigitmu dan melemparmu ke kandang buaya," ucap Changbin dengan gemas sembari menjewer telinga Felix menyebabkan pemuda manis itu berteriak makin heboh.

"Buayanya tidak doyan memakanku! Dagingku pahit!"

"Memang kau pernah mencoba? Sini biar aku tes dulu."

"SAKIT SEO CHANGBIIIINNNN!"

Felix berteriak makin keras ketika Changbin menggigit bahunya dengan sekuat tenaga. Iya, dendam yang Changbin simpan selama hampir dua pekan akhirnya terbalaskan. Setidaknya sedikit rasa kesalnya sudah terangkat setelah menggigit Felix barusan.

"CHANGBIN LEPAS!"

Felix menjambak rambut Changbin dengan sekuat tenaga membuat pemuda itu akhirnya melepas gigitannya hingga meninggalkan bekas luka di bahu pemuda manis itu. Changbin merasa bersalah, tapi hanya sedikit, ini tidak sebanding dengan penderitaannya yang harus menahan kesal tiap kali Felix bersikap biasa saja dan malah menempel pada orang lain.

Three Words 6 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang