Three Words 6 [ChangLix]

Outro : Lovestagram

Tidak banyak orang yang sadar bahwa di dunia ini tak ada yang namanya kebetulan. Tiap hal pasti sudah digariskan dalam takdir masing-masing manusia, atau hal yang terjadi bisa saja karena disengaja. Termasuk foto-foto yang diunggah di sebuah platform sosial media. Instagram, pasti nama itu tidak asing di telinga para anak muda. Ketika ada dua orang yang mengunggah foto dengan nuansa mirip maka akan disebut sebagai lovestragram. Tidak asing bukan?

"Sudah dua kali postingan kalian terlihat mirip. Ayo cepat mengaku."

Segerombol siswi melingkar mengitari bangku di deretan tengah. Seorang siswa berkacamata menatap mereka dengan bingung sembari meminum susu kotaknya.

"Siapa yang kalian maksud?"

"Kau dan si ketua OSIS!"

Lee Felix, pemuda yang dikelilingi teman sekelasnya itu menggeleng santai dengan tetap menikmati sarapan paginya.

"Seperti tidak mengenal kebetulan saja."

"Di dunia ini tidak ada yang namanya kebetulan, Fel."

"Nama ayahmu sama dengan nama Pak Jinyoung bukan kebetulan? Mereka janjian di dalam kandungan kah?"

"Kalau nama kan hal yang berbeda. Namamu saja mirip nama anjing tetanggaku."

Felix melirik tak terima kemudian pemuda itu bangun dari duduknya mencoba keluar dari jerat kepo teman-temannya.

"Kalau kabur berarti kau mengakui hubunganmu dengan Kak Changbin."

Felix berbalik, kembali duduk di tempatnya dan menatap teman-temannya dengan senyuman.

"Sudah aku konfirmasi. Kami tidak ada hubungan apa-apa. Puas?"

"Tidak puas!"

"Dasar manusia serakah," gerutu Felix di tempatnya.

Felix bosan mendapat pertanyaan yang sama setiap harinya. Sejak unggahan fotonya viral di sekolah karena mirip dengan foto yang diunggah ketua OSIS, mereka jadi digosipkan pacaran. Lovestagram katanya.

"Kalian pacaran kan?"

"Tidak."

"Bohong."

"Kalian mau mendengarku mengatakan iya?"

"Iya lah!"

"Tidak mau."

Felix memeletkan lidahnya kemudian pemuda manis itu kabur dari kelas sebelum teman-temannya semakin memojokannya. Langkahnya santai berjalan menuju gudang olahraga. Kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri sebelum kemudian ia masuk kesana.

"Hapus saja postingannya," ucap Felix sembari mendekati seorang siswa yang duduk di matras samping pintu.

"Tidak mau," ucap siswa itu sembari bangun dan mengusak rambut Felix.

"Aku mau menjalani kehidupan SMA ku dengan tentram dan damai, Bin. Jangan paksa aku menjadi superstar dadakan karena pacaran dengan ketua OSIS," keluh Felix sambil membetulkan letak kacamatanya.

"Bagus dong, terkenal."

"Aku tidak gila popularitas."

"Kalau aku hapus dapat imbalan apa?"

Changbin tersenyum lebar sedangkan Felix kembali menggerutu sembari mendekat pada pemuda itu. Dengan cepat Felix memberikan kecupan di bibir Changbin yang kini kelihatan puas.

"Hapus sendiri," ucap Changbin sembari memberikan ponselnya pada Felix.

Felix segera membuka ponsel Changbin kemudian pemuda manis itu menghapus dua foto Changbin di akun instagram pemuda itu.

"Sudah kan? Sana kembali ke kelasmu."

"Sebentar."

Felix turut serta menghapus unggahannya sebelum kemudian ia keluar lebih dulu agar mereka tidak kepergok berduaan disana.

Damai, langkah Felix terasa lebih ringan karena sebentar lagi gosip akan segera hilang. Sesampainya di kelas ia hanya diam ketika seluruh pasang mata menatap ke arahnya.

"Apa?" Tanya Felix dengan bingung.

"Kau dan Kak Changbin menghapus foto secara bersamaan. Kalian pacaran kan?"

Felix melongo. Kok posisinya jadi serba salah begini? Ah, ini semua gara-gara lovestagram tak berguna! Felix hanya butuh ketenangan selama sisa masa SMA-nya!

Aneh juga kalau ngeliat angka disini nggak sampe 100 jadi aku tambahin mumpung ada ide. Nanti malem kalau ada ide lagi aku genepin jadi 100.

Aku udah publish TW 7 yaa... Malem ini aku mau double update. Satu cerita yang ini dan satunya bakal aku up di book TW7. Silahkan masukin ke library dulu biar nggak ketinggalan update dari aku. See you...