The Sweetest A(lie)n VI

1K 217 56
                                    


Felix manja, itu benar adanya. Sejak muda ia selalu bergantung pada orang lain dan tak pernah pergi seorang diri. Tak sepenuhnya hal itu menjadi keinginannya. Ia juga ingin mandiri dengan bepergian kemanapun seorang diri, namun batinnya menolak, pun dengan fisiknya yang tak bisa diajak kompromi. Ketika sendirian di tempat asing maka tubuhnya akan lemas, wajahnya memucat, dan ketakutan memenuhi pikirannya.

Felix dibesarkan dengan penuh kasih sayang. Segala yang ia inginkan selalu dituruti oleh kedua orangtuanya, namun semua itu tak sepenuhnya menjadi alasan mengapa Felix memiliki kepribadian seperti sekarang. Kejadian mengerikan itu terjadi ketika Felix berusia 10 tahun. Saat itu Felix hanya berdua dengan seorang asisten rumah tangga di rumahnya ketika dua orang perampok menyelinap masuk. Felix diseret dari kamarnya, tubuh mungilnya diikat di tiang penyangga dengan leher yang diikat kencang membuatnya nyaris mati jika warga tak segera datang menyelamatkan. Nahas sang asisten rumah tangga tak tertolong akibat pendarahan, sedangkan Felix berhasil selamat meski mengalami trauma yang cukup parah.

Felix berhasil bangkit namun pemuda manis itu menjadi sosok yang berbeda dari sebelumnya. Felix tak bisa ditinggal sendiri, kemanapun harus didampingi orangtuanya karena ia butuh seseorang untuk membacakan dongeng untuknya. Ya, dongeng merupakan salah satu cara untuk mengalihkan pikirannya ketika pemuda manis itu teringat kejadian mengerikan saat itu. Beberapa tahun setelah kejadian itu akhirnya Felix bertemu dengan Seungmin yang bisa mengerti keadaannya dan rela menjadi inangnya. Kelihatannya memang Felix seperti pengganggu, namun bagi Seungmin sahabatnya itu seperti sebuah kristal yang berharga dan harus dilindungi. Tak ada orang lain yang tau tentang cerita kelam itu selain Seungmin dan keluarga Felix karena mereka ingin menganggap kejadian lalu sebagai cerita yang tak perlu diungkit lagi. Ah, kini bertambah satu orang lagi, Seo Changbin.

"Tolong temani dulu ya, aku harus pergi sebentar," ucap Seungmin yang kemudian pergi dengan menarik Chan ikut serta dengannya.

"Kenapa bukan kau yang menemaninya? Bukankah kau harus menenangkannya?" Tanya Changbin penasaran membuat Seungmin menggeleng dengan senyum tipisnya.

"Tidak perlu, nanti juga kau akan tau sendiri," jawab Seungmin sebelum kemudian hilang di balik pintu.

Changbin mengangguk kemudian pemuda itu menunggu Felix keluar dari kamar mandi untuk berpakaian. Beberapa menit kemudian suara pintu dibuka terdengar dan Felix muncul dengan ekspresi keruh. Changbin segera bangun dan mengusap pelan kepala Felix untuk memberikan semangat namun pemuda manis itu justru menepis tangannya dengan cepat.

"Jangan sentuh-sentuh!" Ucap Felix dengan galak membuat Changbin merasa heran. Ia salah apa?

"Kau sudah melihat belalai dan bakpaoku dua kali! Tidak sopan tau!"

Changbin terperangah, si alien aneh telah kembali. Baru beberapa saat yang lalu Felix terlihat lemah tapi dengan sangat cepat pemuda manis itu kembali pada dirinya yang biasanya. 

"Kau sendiri yang keluar dari kamar mandi telanjang, kenapa jadi salahku?" Ucap Changbin membela dirinya.

Felix menoleh dengan galak kemudian pemuda manis itu mendekati Changbin dengan tangan yang dilipat di depan dada.

"Ini salah kalian yang meninggalkanku sendirian di kamar. Kalau ada monster yang tiba-tiba muncul bagaimana? Memangnya kau mau tanggung jawab kalau aku dibawa ke planet mereka?"

"Aku yang takut kau membawaku ke planetmu," gumam Changbin sembari berlalu dari hadapan Felix. Jika begini ia sudah tak perlu khawatir dengan kondisi pemuda manis itu kan? Ah, jadi ini maksud Seungmin tadi ya?

"Changbin," panggil Felix dengan manis yang Changbin tau pasti ada maunya.

"Changbiiinnnnnn," panggil Felix lagi yang kali ini sambil menarik-narik ujung baju Changbin.

Three Words 6 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang