"Hai Sam."Felix menyapa dengan ramah dari ambang pintu kelas tetangga yang merupakan kelas gebetannya. Di dalam kelas hanya ada beberapa siswa, termasuk Sam dan satu orang lainnya yang Felix tak mau sebutkan namanya. Malas.
"Hai Felix."
"Changbin belum berangkat ya?"
"Belum, mungkin sebentar lagi datang."
Felix mengangguk kemudian pemuda manis itu melirik sekilas ke arah satu orang lainnya yang tidak pernah ramah padanya. Namanya Felix, bukannya menjauh dari masalah justru pemuda manis itu melakukan sebaliknya. Felix masuk ke kelas dan duduk tepat di depan Chris yang sok sibuk dengan ponselnya.
"Main jantan saja lah," ucap Felix sembari mengulurkan tangannya ke hadapan Chris.
"Maksud?" Tanya Chris tanpa melepas pandangan dari ponselnya.
"Damai saja, aku tidak membuat masalah denganmu dan kau juga jangan membuat masalah denganku. Masing-masing saja, tidak perlu mengurusi orang lain. Urusan kemarin lupakan, anggap kita tidak pernah ada masalah dan selebihnya anggap saja kita tak saling kenal."
"Aku tidak bisa seabai itu ketika temanku diseret ke dalam pusaran dosamu."
Felix berdecak dan tanpa banyak bicara menarik tangan Chris untuk berjabat tangan. Memaksa damai karena ia tak mau punya musuh di sekolah.
Bruk
Felix menoleh dan mendapati sebuah tas diletakkan di bangku sampingnya. Seketika matanya berbinar, yang ditunggu akhirnya datang juga.
"Baru datang?"
Pertanyaan retorik. Changbin mengangguk sekenanya sebelum kemudian duduk di bangkunya membuat Felix segera menggeser kursi yang ia duduki agar lebih dekat dengan Changbin.
"Ini."
Felix meletakkan dua lembar tiket film di meja Changbin dengan senyum mencurigakan yang menunjukkan Felix sedang ada maunya.
"Kemarin kau mengingkari janjimu dengan meninggalkanku."
"Lalu?"
"Temani aku nonton nanti malam."
"Kalau aku tidak mau?"
"Sayang tiketnya, itu kan dibeli dengan uang bukan dengan daun."
Changbin menggeser tiket itu ke depan Felix sebelum kemudian mengambil sebuah buku dari dalam tasnya. Felix membaca judulnya dan pemuda manis itu sempat kagum karena tak menyangka Changbin menyukai buku non fiksi yang membahas tentang anatomi tubuh. Keren. Poin plus untuk Changbin.
"Nonton saja dengan yang lain," ucap Changbin dengan mata yang fokus membaca bukunya.
"Maunya denganmu."
"Aku tidak mau. Ajak Sam atau Chris saja."
"Tapi aku membelinya untukmu. Memangnya kau tidak merasa bersalah sudah meninggalkanku? Ditambah dengan dua hari berturut-turut kau sama sekali tidak menanggapi pesanku."
"Ponselku rusak."
Ting
Felix menoleh ke arah saku celana Changbin dimana suara ponsel berasal, kemudian senyum puas muncul di bibirnya. Memang nasib baik tak akan mengkhianti orang-orang yang sedang berjuang seperti dirinya.
"Bohong lagi. Mau ya nonton denganku?"
Changbin menghela nafas pelan. Terus menghindar tak akan menyelesaikan masalah jadi setelah berpikir lagi akhirnya Changbin mengambil satu tiket dan menyimpannya di antara buku yang sedang ia baca. Dijadikan pembatas buku untuk sementara waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 6 [ChangLix]
FanficKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : July 3rd, 2022 Ended : August 2nd, 2023 ⚠️BXB AREA⚠️ Cerita dan ide original dari Sweetbearr...