Akhir pekan bagi Changbin dan Felix adalah surga dimana mereka bisa bersantai sepuasnya tanpa adanya pekerjaan yang menghantui. Kadang kala keduanya saling menginap di apartemen masing-masing dan malam itu giliran Felix yang main ke apartemen Changbin."Felix," panggil Changbin pada Felix yang sedang asik bermain game di sofa ruang tengah.
"Hm."
"Apa orang rumah memintamu untuk pulang?"
"Tidak."
Changbin mondar mandir di depan Felix membuat pemuda manis itu terganggu dan melempar tatapan tajam pada sahabatnya itu.
"Bisakah kau duduk diam dan jangan mengganggu pemandangan?"
"Ada yang aneh," ucap Changbin sembari merebut ponsel Felix membuat pemuda manis itu menjerit tak terima.
"Aku hampir menang!"
Changbin tak menggubris dan justru mengantongi ponsel Felix sembari kakinya melangkah menuju dapur.
"Changbin kembalikan ponselku!" Teriak Felix sembari mengikuti langkah Changbin.
Changbin mengambil sebuah botol kaca di kulkas kemudian menarik tangan Felix kembali ke ruang tengah dengan buru-buru.
"Kenapa sih, Bin?"
Changbin mendorong Felix hingga jatuh berbaring di sofa. Dengan cepat pemuda itu duduk di atas tubuh Felix, mengunci pergerakan kakinya dan menahan kedua tangan pemuda manis itu di atas kepala. Felix jelas mendelik kesal. Seluruh isi kebun binatang bahkan sudah diabsen sedari tadi.
"Pakai ini semenit saja," ucap Changbin sembari mengoleskan sambal di dalam botol ke bibir Felix.
Felix murka. Menggeliat sebisanya meski tubuhnya terkunci oleh tubuh Changbin yang jelas lebih besar darinya.
"Aku akan membunuhmu setelah ini, Seo!"
"Firasatku mengatakan hal buruk akan terjadi melebihi ancamanmu itu," gumam Changbin sembari terus meratakan sambal di bibir Felix yang mulai memerah. Mata Felix turut memerah dan ingus mulai muncul di hidung pemuda manis itu.
"Aku butuh minum!"
"Sebentar."
"BIN!"
Bertepatan dengan teriakan Felix suara bel apartemen pun terdengar beberapa kali. Changbin menelan ludah. Panik, pemuda itu menunduk, melakukan sesuatu secara refleks yang menyebabkan teriakan menggelegar dari sahabat manisnya.
"BRENGSEEEEKKKKKK!!!!!"
Changbin segera mengelap sambal di bibir Felix kemudian pemuda itu berlari menuju pintu utama.
"Lama sekali membukanya," ucap seorang wanita yang menunggu di balik pintu.
"Maaf ma, disini sedang ada-"
"Loh ternyata ada Felix ya," ucap mama Changbin dengan bersemangat ketika kakinya melangkah masuk.
Felix yang sedang minum menoleh terkejut sebelum kemudian segera merapikan bajunya dan menyapa wanita itu dengan sopan. Anehnya mama Changbin hanya diam dengan senyuman di wajahnya membuat Felix kebingungan. Bukannya mama Changbin orang yang cerewet ya?
"Tadinya mama datang kesini untuk berkunjung, tapi karena kalian sedang asik jadi mama tinggalkan makanannya disini ya. Mama pergi dulu," ucap mama Changbin sebelum kemudian berbalik pergi.
"Oh iya, pastikan main aman ya," ucap mama Changbin sebelum kemudian benar-benar pergi meninggalkan apartemen putranya.
Changbin menggaruk tengkuknya sedangkan Felix masih bingung di tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 6 [ChangLix]
Hayran KurguKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : July 3rd, 2022 Ended : August 2nd, 2023 ⚠️BXB AREA⚠️ Cerita dan ide original dari Sweetbearr...