Chan kembali menghadapi sebuah situasi unik dan aneh. Felix tiba-tiba datang ke gym untuk meminjam gelas yang akan digunakan untuk menuang kopi yang dibungkus dengan plastik bening. Pemuda manis itu tidak berniat olahraga dan mengatakan ingin numpang nongkrong disana."Ada masalah apa?" Tanya Chan untuk yang kesekian kalinya sembari mengambil alih gelas di tangan Felix agar pemuda manis itu berhenti meminum ampas kopi yang tersisa.
"Kekurangan kopi, om punya kopi tidak?"
"Tidak ada, beli sendiri sana."
"Payah."
Felix menyandarkan kepalanya di meja sebelum kemudian menghela nafas berat.
"Bertengkar?" Tanya Chan sembari terus memperhatikan ekspresi Felix yang kusut.
"Tidak."
"Lalu?"
Felix menegakkan duduknya. Bertopang dagu sembari menatap Chan yang duduk di depannya.
"Hubungan om dengan mantan istri bagaimana?" Tanya Felix tanpa basa-basi.
"Kenapa?"
"Seandainya suami om bertanya begitu, apa yang akan om katakan?"
"Tidak pernah berhubungan lagi."
"Kenyataannya?"
"Kadang, hanya untuk memberi tau kondisi anak," jawab Chan setelah jeda beberapa saat.
Felix mendengus dengan tatapan tajam membuat Chan kebingungan karena merasa diadili.
"Kenapa harus berbohong?" Tanya Felix dengan santai sembari mengambil permen dari dalam tasnya.
Pemuda manis itu memakan dua permen kopi sekaligus. Menggigitnya hingga terdengar suara keras dari permen yang pecah berkeping-keping di dalam mulutnya.
"Ada kalanya seseorang harus berbohong demi menjaga hati pasangannya."
"Sejak kapan kebohongan disebut sebagai tindakan menjaga hati?"
"Seandainya Changbin bertemu mantan istrinya demi Areum, kau pasti akan marah tanpa mau mendengar alasannya kan?"
"Dulu aku pernah marah padanya karena dia tidak memberiku alasan mengapa dia menolakku, setelah aku tau kami langsung bersama. Nilai sendiri, menurut om aku orang seperti apa?"
Felix masih berucap santai membuat Chan tak bisa menebak apa yang dipikirkan remaja di depannya.
"Jadi om tipe orang yang suka menuang minyak sampai ada api yang menyulut ya?"
"Maksudnya?"
"Minyak itu sebagai simbol kebohongan. Om suka menebar minyak, sampai minyak itu sudah tersebar dan tercium aromanya maka semuanya sudah terlambat. Om menunggu suami om menemukan fakta bahwa om membohinginya kan? Boom! Kebakaran. Api itu nyata om."
"Kau menyuruh om jujur padanya?"
Felix mengedikkan bahu dan kembali membuka dua bungkus permen untuk ia makan.
"Aku pribadi lebih suka kejujuran yang menyakitkan tapi diucapkan langsung oleh pasanganku, dibanding kebohongan manis tapi akhirnya aku menemukan kenyataannya sendiri."
Chan mengerutkan keningnya, masih bingung dengan ucapan Felix yang sulit untuk dicerna. Apa yang dibahas saja ia tak paham.
"Siapa yang kau bahas?"
"Dasar orang tua pikun," ucap Felix dengan santainya tanpa peduli jika ucapannya menyinggung Chan.
"Om tidak paham, Felix."
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Words 6 [ChangLix]
ФанфикKumpulan oneshoot, twoshoot, manyshoot ChangLix Even though I look like I don't care, actually my heart is just for you. Three Words, I Love You Started : July 3rd, 2022 Ended : August 2nd, 2023 ⚠️BXB AREA⚠️ Cerita dan ide original dari Sweetbearr...