Catch You If I Can VI

831 129 144
                                    

Felix duduk dengan gelisah. Tangannya tak berhenti meremas-remas ujung bajunya hingga kini tak berbentuk lagi. Sesekali mata pemuda manis itu melirik ke samping dimana Changbin terlihat begitu tenang. Setelah mengejutkan Felix, Changbin benar-benar tak mengatakan apapun lagi. Felix ingin bertanya tapi ia terlalu cupu untuk melakukannya. Jadi sebenarnya mereka sudah jadian atau belum?

"Fel—"

"Kakak pernah makan kadal?'

"Hah?"

Felix menepuk pelan bibirnya sebelum kemudian menujukkan cengiran terpaksa.

"Anu kak, aku melupakan sesuatu."

"Apa?"

"Sebenarnya hari ini aku ada kerja kelompok dengan temanku."

"Dimana? Biar aku antar sekalian."

"Tidak usah!" Ucap Felix dengan cepat. Merasa tak sopan pemuda manis itupun segera meralat ucapannya.

"Maksudnya aku tidak mau merepotkan kakak, aku naik ojek saja jadi kakak bisa menurunkan aku di depan sana."

"Kan sekalian."

"Tidak apa-apa kak, aku bisa pergi sendiri kok."

Changbin terlihat enggan namun pemuda itu tetap menepikan mobilnya sesuai permintaan Felix.

"Yakin mau naik ojek?"

"Yakin kak," jawab Felix dengan mantap.

"Malu ya kalau ketahuan diantar pacar?"

Tanpa babibu Felix langsung turun dari mobil. Berlari menjauh dan menyetop motor yang lewat secara random. Untung saja yang yang distop sungguhan ojek, kalau orang biasa kan nanti repot urusannya. Lagi-lagi kejadian itu terulang lagi, Felix kabur meninggalkan Changbin sendiri.













Felix mengungsi ke rumah Seungmin sampai malam. Ia belum siap pulang ke rumahnya karena takut bertemu Changbin lagi. Kalau sudah begini ia jadi menyesal menjadi sok jagoan dengan menantang tetangga gantengnya itu, tapi kalau tidak begitu juga tidak akan ada kemajuan yang jelas di hubungan mereka. Jadi Felix harus senang atau sedih?

"Pulang Fel," usir Seungmin sembari menendang pelan kaki Felix yang menjuntai ke lantai.

Felix tak bergeming dan tetap pada posisinya berbaring di ujung ranjang milik Seungmin.

"Mau menghindar sampai ke ujung dunia juga percuma, akhirnya juga kau tetap harus menghadapinya."

"Tapi panikku jelek, Seungmin. Nanti kalau Kak Changbin menyesal menjadi pacarku bagaimana?"

"Kau sudah mempermalukan diri sendiri sejak kalian pertama kali kenal dan dia masih bertahan sampai sekarang. Bukankah itu saja sudah jelas?"

"Apanya yang jelas?" Tanya Felix membuat Seungmin gemas dan dengan segera menarik sahabatnya agar bangun.

"Pulang, rumahku bukan tempat pengungsian."

Seungmin menyeret Felix keluar rumah sebelum kemudian mendorong pemuda manis itu keluar dan mengunci pintunya. Felix yang baru saja diusir hanya bisa melongo hingga suara dari belakang mengejutkannya.

"Ayo pulang, jangan kabur-kaburan lagi."

Bak adegan sinetron Felix menoleh dengan pelan-pelan hingga yang tidak diinginkannya menjadi kenyataan. Changbin berdiri di luar pagar dengan tangan yang dilipat di depan dada. Ganteng sih tapi tidak baik bagi kesehatan jantung Felix.

"Sampai kapan kau mau berdiri di depan rumah orang? Cepat kemari."

Tak ada pilihan lain selain menyerahkan diri, jadi Felix segera keluar area rumah Seungmin untuk menemui er... Sudah bisa disebut kekasih belum sih?

Three Words 6 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang