Limerence II

1.1K 216 66
                                    

Mata Felix terbuka lebar menonton Changbin yang sedang melakukan rutinitasnya di gym. Jika bisa ia tak ingin berkedip agar tak ada satu gerakanpun yang terlewatkan. Changbin yang tak sengaja menatap Felix pun terkekeh sebelum kemudian menegur pemuda manis itu.

"Kenapa, Felix?"

Felix tersadar sebelum kemudiam cengiran lucu muncul di bibirnya. Pemuda manis itu menggaruk tengkuknya sembari mencari alasan untuk modus.

"Om, boleh aku rekam om Changbin yang sedang olahraga?"

"Untuk apa?"

"Untuk panduanku olahraga om," ucap Felix dengan tenang agar meyakinkan.

Felix itu nakal, apapun yang dilakukannya tak mungkin memiliki alasan sesederhana itu. Orang-orang yang kenal dengan Felix pasti tau kalau pemuda manis itu hanya sedang cari alasan. Untungnya Changbin baru mengenalnya jadi lelaki itu sama sekali tak curiga kalau videonya akan dijadikam tontonan di malam hari. Tujuannya untuk apa hanya Felix dan Tuhan yang tau.

"Boleh, rekam saja," ucap Changbin membuat Felix tersenyum lebar.








Felix bosan berada di kamarnya. Ingin jalan-jalan tapi motornya masih tertahan di gym milik Chan. Masa iya dirinya jalan-jalan naik bajaj, malas ah berisik. Naik bus juga ogah, panas. Pinjam motor kakaknya juga tidak mungkin karena sedang dipakai kencan dengan kekasihnya. Pakai mobil orangtua makin tak mungkin lagi karena ayahnya pelit untuk urusan meminjamkan mobil kesayangannya. Bukan pelit sih, lebih ke tidak mau menanggung biaya reparasi karena Felix selalu saja rusuh tiap mengendarai mobil.

"Enaknya melakukan apa ya?" Gumam Felix sembari menatap jajaran buku komik koleksinya.

"Chat mantan ah."

Areum
0110-xxxx

Hai|
Apa kau di rumah?|
Aku ingin pergi kesana untuk|
meminta penjelasan soal hubungan
kita

Felix mendengus geli. Ia sengaja memancing karena hanya dengan cara itu Areum akan membalas pesannya. Ia tidak gagal move on kok, sungguh, ia hanya bosan dan butuh hiburan. Mengirim pesan pada mantan tidak apa-apa kan?

Areum
0110-xxxx

|Jangan kesini!
|Ayahku sedang ada di rumah
|Aku tidak mau kau dimarahi
karena berani mengencani anaknya

"Pffttt bodoh."

Hanya dengan begini saja Felix sudah merasa terhibur. Ia jadi ingin tau bagaimana ekspresi panik Areum sekarang. Pasti menyenangkan melihatnya. Lagi, Felix mulai mengetikkan omong kosong demi menghibur diri.

Areum
0110-xxxx

Untukmu aku rela dipukuli sekalipun|
Aku akan jelaskan pada ayahmu betapa|
aku menyayangi putrinya
Aku ingin kau kembali padaku Areum|

|Tidak bisa Felix
|Hubungan kita sudah berakhir
|Aku mohon mengertilah
|Ayahku sedang sakit, aku tidak
mau membebani pikirannya dengan
masalah ini

"Hm.. Sakit ya? Chat juga ah."

Felix tak membalas pesan Areum, pemuda manis itu justru beralih ke ruang obrolannya bersama Changbin. Belum sempat Felix mengetikkan pesan lelaki itu lebih dulu mengirim pesan membuat senyum Felix mengembang sempurna.

"Kebetulan yang sangat menyenangkan."

Hot Daddy
0110-xxxx

|Malam Felix
|Bagaimana keadaan bahumu?

Malam om|
Masih agak sakit|
Aku harus beri apa ya om agar|
sakitnya sedikit reda?

Three Words 6 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang