The Sweetest A(lie)n III

1K 234 106
                                    


Felix menatap Changbin yang duduk di hadapannya kemudian matanya beralih menatap secangkir kopi dan sepotong roti yang ada di depan pemuda itu. Hidungnya kembang kempis mencium aroma makanan di sekelilingnya dengan tangan yang diletakkan di perutnya yang sedari tadi keroncongan. Felix lapar tapi Changbin tampak sibuk dengan ponsel tanpa ada tanda-tanda akan bangun untuk mengambil makan.

"Changbin."

"Hm."

"Tidak makan?" Tanya Felix mencoba memancing.

"Kau lapar?"

Felix mengangguk cepat ketika Changbin menatapnya namun kemudian pemuda manis itu merengut mendengar jawaban Changbin selanjutnya.

"Sana ambil makan, aku belum lapar."

"Kau kan tau aku tidak berani mengambil makanan sendiri," keluh Felix dengan terus terang karena ia sudah sangat lapar setelah menangis tadi pagi.

"Coba dulu, kau belum pernah mencobanya kan?"

Felix menatap sekeliling sekali lagi. Disana tak begitu ramai namun ia tetap malu untuk mengambil makanan sendiri. Pemuda manis itu kemudian menatap Changbin namun sebelum ia sempat memohon Changbin sudah menggeleng lebih dulu tanda pemuda itu tak mau menemaninya.

"Aku lapar," ucap Felix dengan tatapan memelas agar Changbin merasa iba.

Changbin hanya menatap sekilas sebelum kemudian pemuda itu meminum kopinya dengan tenang dan kembali sibuk dengan ponselnya. Felix menggigit bibir bawahnya kemudian dengan mengumpulkan keberanian pemuda manis itu berdiri membuat Changbin diam-diam menatapnya.

"Malu," ucap Felix yang kemudian kembali duduk karena merasa orang-orang memperhatikannya.

"Changbin..."

"Coba ambil satu makanan, jika berhasil aku temani mengambil makanan yang lain," ucap Changbin mencoba membuat kesepakatan. Ia sedikit mengalah, yang terpenting adalah Felix perlahan mengalami kemajuan yang baik.

Felix terlihat menimbang ucapan Changbin sebelum kemudian pemuda manis itu mengangguk menyetujui. Felix menjulurkan tangannya untuk mengambil roti milik Changbin kemudian pemuda manis itu tersenyum puas sembari menggoyangkan roti di tangannya.

"Aku sudah mengambil satu makanan, sekarang ayo temani aku mengambil makanan lain," ucap Felix dengan semangat.

Changbin tak bisa berkata-kata. Iya sih Felix mengambil satu makanan, tapi kan itu miliknya. Ia yang mengambilnya tadi, jadi ya sama saja Felix tidak ada kemajuannya. Dengan gemas Changbin kembali mengambil rotinya kemudian pemuda itu menggigitnya sambil menatap ke arah Felix.

"Ini milikku, ambil lagi yang lain," ucap Changbin dengan ekspresi menyebalkan.

Felix merengut kemudian pemuda manis itu menghentakkan kakinya sebelum pergi dengan kesal. Changbin memperhatikan Felix yang berjalan ke tempat yang terdekat dari meja mereka. Awalnya terlihat normal namun kemudian Changbin menahan tawa ketika Felix mengambil sebuah roti seperti sedang mencurinya, ditambah pemuda manis itu berlari cepat kembali ke meja mereka seakan ada anjing galak yang mengejarnya.

"Sudah ambil," ucap Felix sembari mengibaskan roti di depan wajah Changbin.

Changbin masih berusaha menahan tawanya. Ia merasa geli karena Felix mengatakan malu tapi gerak-geriknya ketika mengambil roti adalah satu-satunya hal yang mempermalukan diri sendiri.

"Ayo ambil makanan lainnya," bujuk Felix dengan manja sembari menarik-narik tangan Changbin agar segera bangun.

"Kau ingin makan apa?" Tanya Changbin yang kemudian menemani Felix mengambil apapun yang pemuda manis itu inginkan.

Three Words 6 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang