Jangan nyalahin author kalo upnya lama, soalnya gak ada yang ngingetin di kolom komentar .
Btw yang dibawah umur skip aja ya pas adegan di depan kamar Keesha.
Happy reading guys.
Keesha, Edgar dan Jordan kembali ke kamar Dhita secara beriringan membuat semua menoleh bingung. Sandra sudah masuk ke kamarnya sendiri sedangkan Andreas sudah berangkat ke kantor setelah ia tidak masuk beberapa hari terakhir. Sedangkan disana Vero dan Sisi sudah tiba membuat Keesha langsung menampilkan ekspresi kagetnya.
"Astaga ada orang mana nih?" sindirnya sembari mendekat membuat Sisi merentangkan tangannya. "Kangen banget ih."
Sisi tertawa mendengar rengekan Keesha. "Jakarta banyak polusi, panas, macet. Bikin gak betah." Pelukan keduanya terlepas namun posisi mereka masih hadap-hadapan.
Keesha mencebik. "Iya deh yang dikamarnya gak pernah matiin AC." Lalu keduanya tertawa bersama. "Kak Sisi kapan ke Jakarta?"
"Ini pas nyampe langsung kesini. Bawaan aja masih di mobil," sahutnya sembari merentangkan tangannya untuk menunjukkan penampilannya yang masih menggunakan setelan kampus. "Pas Vero ngabarin kakak masih ada mata kuliah yang ketinggalan jadi gak bisa langsung kesini."
Refleks mata Keesha langsung menoleh pada Vero membuat cowok itu juga ikut menoleh karna mereka memang duduk bersebrangan. Tatapan berlangsung cukup lama, seakan saling menyampaikan kata yang tidak sempat atau bahkan tidak akan pernah bisa mereka sampaikan pada satu sama lain melalui tatapan itu.
Keesha merunduk saat merasakan sebuah tangan melingkar dipinggangnya.
Ternyata Edgar.
Cowok itu sadar bahwa gadisnya tengah menatap orang lain namun tidak bisa mengatakan apapun ditengah-tengah banyak orang begini.
Keesha pun dengan cepat mengubah raut wajahnya. "Pantesan gak langsung kesini."
Sisi ikut menatap tangan Edgar yang masih setia dipinggang Keesha. Ia berdeham. "Mantu tante Sandra nambah lagi nih kayaknya," godanya membuat Adrian dan Jordan serempak menoleh pada Vero yang langsung buang muka mendengar ucapan Sisi.
Mendengar itu Keesha sontak meringis. Ia pun melepas tangan Edgar dengan lembut. "Ganteng gak kak?" tanyanya berusaha mencairkan mood Edgar dan dirinya sendiri.
"Pilihan kamu emang gak pernah salah. Kayaknya mantan kamu goodlooking semua, Sha. Kecuali abangnya si Iyan,"celetuknya membuat semua sontak membatu.
Adrian dan Jordan kembali menoleh pada Vero. Arka, Dhita dan Alvin pun saling lirik. Dan Andi, dia lagi istirahat dulu dikamar Arka mumpung Dhita lagi banyak yang nemenin.
Keesha merasa nafasnya mendadak terhenti mendengar candaan Sisi. Gadis itu memang tidak mengetahui permasalahan yang mereka alami sejauh itu.
"Yang ganteng dirumah emang cuma gue doang, yang lain lewat."
Itu suara Adrian. Ia sedang mencoba membantu Keesha menanggapi ucapan kakaknya yang sukses membuat seisi kamar membatu entah karena apa.
Masalah yang menyangkut hubungan Keesha dan Vero itu rasanya sangat sensitif ditelinga mereka membuat semuanya bingung entah harus bereaksi bagaimana setiap kali orang menyinggung hal itu.
Sisi menoyor kening Adrian. "Yeuuuu mauan lo."
Tanpa sepengetahuan siapapun Edgar membuang nafasnya kasar. Ia tidak mengerti kenapa ia bisa secemburu itu setiap kali melihat interaksi Keesha dengan keluarga Vero. Rasanya ia tidak rela jika gadisnya itu dekat dengan keluarga cowok lain selain dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet
Teenfikce(Cover by pinterest) (Sedang tahap revisi) Saat dirasa nafas keduanya hampir habis, Edgar pun melepas tautannya. Dengan kening yang masih menempel satu sama lain, Edgar berbisik pelan. "Janji mau nurutin perintah gue?" Keesha yang tengah berusaha me...