Edgar dan Keesha berjalan memimpin. Diikuti oleh Levin dan yang lainnya dibelakang.
Mereka tengah berjalan menuju parkiran. Katanya laper mau nyari makan.
"Jun." Junaid menoleh. "Lo bawa mobil gua. Motor lo biar gua yang pake," ujar Edgar sambil melempar kunci mobilnya.
"Oke," sahut Junaid. Ia pun merogoh kunci dan melemparnya kearah Keesha tanpa sengaja.
Refleks Keesha menghalangi wajahnya dengan dua tangannya. Untung Edgar sigap menangkapnya. Kalau tidak mungkin kunci motor itu akan mendarat dihidung mancung milik gadisnya.
"Eh sorry sorry, Sha. Gua gak sengaja," ucap Junaid merasa tak enak.
Keesha tertawa. "Untung cowok gue tangannya gede," sahutnya santai.
Tadi pagi mereka memang berangkat terpisah. Edgar bawa mobil dengan Levin, Rafa dan Rio di dalamnya. Adrian berangkat menggunakan motornya bersama Jordan. Junaid yang rumahnya paling jauh berangkat bersama Cathlie dengan moge hitam andalannya. Jojo dan Vito berangkat dengan moge milik Jojo si kaya raya yang tak pernah sombong. Warnanya senada dengan motor Junaid.
Mereka pun menghampiri kendaraannya masing masing.
"Jun, bukain bagasi," titah Jojo sambil membawa 2 buah drum ditangannya.
Junaid pun menekan tombol buka. Jojo, Adrian dan Vito mulai merapikan letak drumnya agar tidak memakan banyak tempat.
"Anak cheers gimana?" Tanya Keesha.
Adrian menutup pintu bagasi. "Mereka dateng pake transportasi sekolah."
"Gak pamit dulu? Mereka dateng kan buat support kalian," ujar Keesha sambil membenarkan letak tasnya karna Edgar tengah merapikan cardigannya yang sedikit terbuka dibagian dada.
Baru saja Levin ingin menjawab, ucapan Junaid memotongnya. "Tuh mereka kesini." Sambil menunjuk kearah depan.
Anggota cheers ada 10. Mereka tengah berjalan menghampiri kearah Edgar cs.
Junaid selaku kapten tim pun menegakkan tubuhnya. Ia menghampiri Vanessa yang merupakan kapten cheers. "Thanks ya, Sa. Perform kalian hari ini keren banget," ucapnya tulus.
Rio ikut mendekat. "Kalo gak ada kalian kita gak tau lagi mau se-krik apa kubu Galaxy."
Bagaimana tidak? Dari sekolah lain ada yang mengirimkan pasukan cheerleader sampai 25 anggota. Semua supporternya pun kompak membawa alat tabuh.
Sedangkan SMA Galaxy hanya membawa 10 anggota cheers dan alat tabuh yang hanya cukup untuk pemain cadangan saja, tidak lebih. Dan untuk supporter, SMA Galaxy juga membawa banyak orang. Tapi itu diluar almamater. Jadi mereka bubar masing masing.
"Kita juga makasih banget karna kedatangan kita kesini ternyata gak sia sia. Kalian juga keren bisa nyetak point di detik detik terakhir," sahut Vanessa sambil tersenyum.
"Kita mau nyari makan dulu. Kalian mau join?" Tawar Rafa
"Biar makin rame," tambah Jojo.
Giselle menyela. "Ngeri gue. Kayak mau tawuran."
Mereka lantas tertawa renyah.
"Kita pengen banget ikut tapi sorry banget nih. Pulang dari sini kita mau ke sekolah dulu. Ada yang harus dibahas. Mungkin next time kita bakal ikut ngumpul," ujar Vanessa sambil tersenyum simpul.
Kubu basket ber-oh ria mendengar penuturan Vanessa.
"Yaudah gak papa. Mungkin lain kali bisa," ucap Levin.
Jordan melihat jam diponselnya. "Yaudah yuk jalan. Perut gua udah gak kondusif."
Junaid pun menoleh. "Kalo gitu kita duluan ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet
Teen Fiction(Cover by pinterest) (Sedang tahap revisi) Saat dirasa nafas keduanya hampir habis, Edgar pun melepas tautannya. Dengan kening yang masih menempel satu sama lain, Edgar berbisik pelan. "Janji mau nurutin perintah gue?" Keesha yang tengah berusaha me...