Karina duduk sendirian di teras panti asuhan termenung memikirkan ucapan Tiffany beberapa waktu lalu.
•••Flashback
"Om dan tante sudah sepakat akan melangsungkan pernikahan kamu dan Jeno bulan depan, gimana menurut kalian?"
"HAH?!"
Karina dan Jeno serentak terkejut bahkan saking terkejutnya otak Jeno ngeblank.
"Tante tau ini pasti mengejutkan kamu maupun Jeno tapi kalian berdua harus tau ini bukan sekedar janji diantara kami tapi sebuah impian, impian Irene"
"Karina, om paham perasaan kamu, kami juga tidak akan mendesak kamu, kamu tidak harus menjawabnya sekarang, om dan tante ngasih kamu waktu satu minggu untuk memikirkannya, om dan tante akan terima apapun keputusan kamu nanti"
"Tante harap kamu memberikan jawaban yang terbaik ya, Rin"
End•••
Wendy yang melihat Karina seperti sedang bimbang pun menghampiri gadis itu."Karina kenapa melamun?" Tanya Wendy
"Bun...,"
Wendy pun mengambil tempat duduk di samping Karina.
"Masih belum tau jawabannya?" Tanya Wendy
Karina sudah menceritakan semuanya pada Wendy. Bahkan anak-anak panti yang lain juga sudah mendengar kabar tersebut, termasuk Dejun.
"Sebenarnya apa yang membuat kamu bingung?" Tanya Wendy
"Apa karena kamu gak kenal sama Jeno?"
"Itu salah satunya, gimana aku mau nikah sama laki-laki yang gak aku kenal, aku gak tau dia sama sekali"
"Karina, bunda udah kenal lama sama Jeno karena Jeno udah temenan sama Renjun dari smp, yang bunda liat Jeno itu anak yang baik, pinter dan juga wajahnya ganteng kan?"
Karina akui jika Jeno memang memiliki rupa yang tampan tapi ini tidak bisa dijadikan alasan dia mau menikah dengannya.
"Bunda cerita sesuatu tentang Jeno supaya kamu bisa menilai dia sendiri"
"Cerita apa bun?"
"Jeno sama Renjun udah temenan dari smp, kamu tau kan Renjun dulu sering sakit?"
"Iya tau"
"Karena sering sakit dia jadi jarang masuk sekolah tapi Jeno dengan baik hatinya setiap pulang sekolah selalu datang ke rumah untuk belajar bareng sama Renjun, dia gak pernah melewatkan satu hari pun"
"Waktu bunda tanya kenapa Jeno ngelakuin itu dia jawab dia gak mau ngeliat Renjun merasa tertinggal dari teman-temannya yang lain, dia gak mau melihat Renjun berpikir dia gak seperti teman-temannya"
"Bunda terharu karena Jeno memikirkan Renjun sampai segitunya, di usianya yang masih anak-anak Jeno sudah bisa memperlakukan orang disekitarnya dengan baik"
Karina menyimak cerita Wendy dengan seksama, dalam hatinya dia juga merasa respect dengan apa yang dilakukan Jeno terhadap Renjun.
"Karina, semuanya kembali lagi sama kamu, sebelum kamu mengambil keputusan pikirkan lagi mama kamu dan tante Tiffany dan yang paling penting pikirkan juga diri kamu sendiri" pesan Wendy
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stranger Husband || Jenrina ✔
RomanceDua orang yang tidak saling mengenal bahkan bertemu saja tidak pernah tiba-tiba terikat dalam sebuah janji yang disebut pernikahan. Lalu, bagaimana keduanya menjalani kehidupan dengan status suami istri ketika sang pria hatinya sudah milik orang lai...