[Seteru]

1.7K 188 17
                                    

Jeno membuka pintu ruangan Donghae agak kasar. Pria bermata bulan sabit itu datang dengan ekspresi tidak bersahabat.

"Papa, apa artinya ini?" Tanya Jeno tanpa basa-basi

Donghae menghela napas, dia sudah tau jika hal ini akan terjadi.

"Bukan kemauan papa, semuanya adalah putusan dari seluruh dewan direksi" jawab Donghae

"Tapi ini gak adil buat bang Mark" protes Jeno

Pagi ini Jeno baru mendapat kabar jika ketua divisinya itu akan dimutasi ke kantor cabang yang ada di Kanada dan posisi Mark akan digantikan oleh Junho.

Jeno jelas tidak bisa menerima hal tersebut, dia tidak senang jika Mark harus pindah apalagi jika Junho adalah orang yang akan menggantikannya.

"Pa, bang Mark udah kerja disini bertahun-tahun, udah banyak hal yang dia kasih ke perusahaan, seharusnya dia dapat kenaikan jabatan bukan malah ditendang keluar dari kantor pusat"

"Lee Jeno, papa tau kamu protes karena orang itu adalah Mark kalau bukan kamu pasti gak bakal peduli, tolong bersikap profesional dalam bekerja"

"Aku memang protes karena ini meyangkut bang Mark, tapi aku lebih gak terima kenapa harus bang Junho yang gantiin? Masih ada orang lain yang lebih cocok"

"Perusahaan ini bukan area bermain kamu, jangan kamu pikir kamu bisa bongkar pasang orang sesuai keinginan kamu, dulu papa udah nurutin kemauan kamu untuk masukin teman-teman kamu kesini bahkan menjadikan kalian dalam satu divisi, sekarang berhenti merengek dan kembali bekerja" tegas Donghae

"Pa, apa papa gak curiga? Masalah voting daring itu aja masih banyak kejanggalan dan sekarang tiba-tiba bang Junho datang menggantikan posisi bang Mark yang mana posisi itu adalah posisi paling sentral dari semua divisi di perusahaan ini" ujar Jeno

"Papa gak bisa terus-terusan menutup mata untuk semua keserakahan para orangtua itu, ingat perusahaan ini adalah milik kita, milik keluarga kita, dibangun dengan keringat dan kerja keras para leluhur, perusahaan ini bukan cuma tentang menghasilkan uang tapi peninggalan penuh sejarah dan kenangan" lanjutnya

Jeno tidak bisa melihat perusahaan yang telah dibangun bertahun-tahun ini hancur sedikit demi sedikit oleh keserakahan orang- orang yang hanya memikirkan diri sendiri.

Polemik dalam perusahaan telah terjadi selama bertahun-tahun, selama ini Jeno dan papanya memilih diam untuk menghindari permasalahan keluarga yang lebih rumit lagi.

Namun, semakin didiamkan orang-orang itu semakin berulah. Jeno sudah muak terus munutup mulut dan sekarang lebih memilih memperjuangkan apa yang sudah menjadi miliknya.

Jeno semakin kesal karena Donghae seperti tidak menghiraukan ucapannya.

Dia kemudian berbalik untuk keluar dari ruangan tersebut.

Ketika Jeno sudah berada di ambang pintu, suara Donghae menginterupsinya.

"Jeno.."

"Kalau papa serahkan semuanya pada kamu sekarang apa kamu sanggup menyelesaikannya?" Tanya Donghae

Jeno tidak paham maksud dari ucapan sang papa.

Jeno menoleh ke arah Donghae. "Apa maksud papa?"

"Pelantikan CEO baru"

Jeno terdiam mendengar ucapannya Donghae.

"Kalau kamu menyanggupinya maka papa akan segera mengumumkan pengunduran diri papa sebagai CEO, lagi pula itu juga yang diinginkan mama kamu" tambah Donghae

Jeno sebenernya sudah dari lama mempersiapkan diri untuk posisi tersebut tapi dia tidak menyangka akan secepat ini.

Papanya bahkan belum masuk ke usia kategori pensiun sebagai seorang pemimpin perusahaan.

My Stranger Husband || Jenrina ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang