[Hajoon Sakit]

931 95 17
                                    

Malam itu juga Jeno dan Karina membawa kedua anak mereka ke rumah sakit. Jeno sempat mengabari Tiffany jika mereka tidak jadi pulang karena Hajoon harus dirawat di rumah sakit.

Kata dokter Hajoon demam disebabkan oleh cuaca yang tidak menentu. Suhu yang berubah-ubah membuat imunitas tubuh Hajoon melemah. Kemungkinan juga karena bayi itu belum terbiasa dengan kondisi di Jeju.

Sementara Hanna mengalami sakit perut karena terlalu banyak makan makanan berminyak. Setelah memuntahkan semua makanan dalam perutnya, perut Hanna diolesin minyak esensial dan kondisinya sekarang sudah membaik.

Jeno menghampiri Karina yang duduk di kursi ruang UGD. Jeno meletakkan cup ramyeon dan sebotol air mineral disamping Karina.

"Makan dulu Na, kamu belum makan kan?" Ucap Jeno

Jeno mengangkat tubuh Hanna yang tiduran di pangkuan sang istri. "Gak usah khawatir, Hajoon cuma demam biasa, setelah diinpus dia pasti sembuh"

"Hajoon gak mau nyusu dari tadi sore dan badannya udah hangat tapi bisa-bisanya aku gak sadar, sebenernya aku jagain anak-anak gak sih Jen?"

"Huuuuss..., jangan ngomong gitu, kamu udah jagain Hanna dan Hajoon semampu kamu, aku tau kamu udah ngelakuin semua yang kamu bisa jadi jangan menyalahkan diri sendiri"

Karina menghela napas panjang, sekali lagi dia mempertanyakan apakah dia sudah menjadi ibu yang baik untuk kedua anaknya.

"Udah makan dulu setelah itu kamu istirahat biar aku yang jaga, besok pagi semuanya akan baik-baik aja"

Karina pun mengambil cup ramyeon itu dan mulai mengaduk-aduk mie tersebut. Jeno membukakan tutup botol air mineral untuk Karina.

"Nih minum...,"

"Makasih" jawab karina mengambil botol dari tangan Jeno

Sepuluh menit kemudian Jeno dan Karina dikejutkan dengan kedatangan anggota keluarga Tiffany yang tiba-tiba.

Setelah Jeno memberi kabar pada Tiffany, wanita itu berniat untuk menyusul ke Jeju. Tiffany hanya ingin pergi bersama Donghae tapi sialnya ibunya malah mendengar percakapannya dengan Jeno karena posisi Tiffany sedang berada rumah orangtuanya. Alhasil wanita tua itu memaksa untuk ikut ke Jeju melihat kondisi cicitnya.

"Apa yang terjadi sama Hajoon?" Tanya Donghae

"Hajoon sedikit demam makanya harus dirawat malam ini" jawab Jeno

"Setelah diinpus Hajoon udah boleh dibawa pulang kenapa kalian repot-repot datang kemari" sambung Jeno

Sang nenek menatap sinis Karina yang masih memegang cup ramyeon bahkan mulut Karina masih penuh dengan mie ramyeon yang belum selesai dia kunyah.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun sang nenek berlalu dari sana mencari tempat duduk yang lain.

"Mama sebenernya gak mau ngajak nenek tapi beliau maksa minta ikut" ucap Tiffany sebelum mengejar ibunya

Donghae menepuk bahu Jeno. "Dimaklumin aja orang sudah tua, yasudah Papa kesana dulu ya"

Jeno membuang napasnya. "Aku gak pernah minta bantuan dari nenek untuk merawat Hajoon ataupun Hanna tapi kenapa nenek mau repot-repot ngurusin anak-anak kita, huuufftt...., aku gak paham"

Jeno lalu menoleh pada Karina yang tidak menghabiskan sisa remyeonnya. "Na, apapun nanti yang keluar dari mulut nenek jangan diambil hati, disini kamu gak salah oke? Gak ada satu orang pun yang pantas disalahkan"

"Ingat yang selalu aku bilang ke kamu, Hanna dan Hajoon itu anak-anak kita dan kita orangtuanya, kita yang paling tau mereka gimana, kita yang paham mereka gimana, kita yang merawat mereka, kita yang mendidik mereka, dan kita juga yang membesarkan mereka jadi cuma kita yang berhak memutuskan baik dan tidak baik untuk mereka, orang lain gak diperbolehkan"

My Stranger Husband || Jenrina ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang