Seperti apa yang dikatakan Jeno kalau dia dan Karina akan makan siang di Prancis.
Keduanya telah mendarat di bandara internasional negeri yang berjuluk kota mode tersebut dua puluh menit yang lalu.
Sekarang mereka tengah duduk di sebuah restoran menunggu pesanannya diantar.
Jeno asyik dengan ponselnya, mengabaikan Karina yang hanya memandang jalanan dari balik jendela.
Ketika ingin membenarkan posisi duduknya, Jeno tidak sengaja melihat Karina yang tersenyum tipis ke arah sesuatu.
Diikutinya arah pandang Karina dan mengetahui jika gadis itu tersenyum karena sepasang suami istri dengan anak perempuan mereka yang sedang mengantri di depan gerai ice cream.
Jeno tidak bodoh, dia tau pasti Karina teringat pada kedua orangtuanya yang telah tiada namun bukannya menghibur Karina, Jeno justru bersikap seolah tidak peduli.
Tidak beberapa lama kemudian pelayan restoran mengantarkan pesanan mereka.
"Merci" ucap Jeno singkat lalu pelayan restoran pamit dengan sopan
Setelah pelayan itu pergi, Karina memajukan sedikit wajahnya.
"Kenapa kamu nyebut merk mobil?" Bisik Karina
Jeno mengkerutkan keningnya. "Kapan gue nyebut merk mobil?"
"Tadi ngomong merci" jelas Karina
"Sejak kapan merci jadi merk mobil?" Jeno semakin bingung dibuat Karina
"Giselle sering bilang pengen merci pengen merci, waktu aku tanya merci itu apa terus katanya itu mobil"
"Maksud lo mercy?"
"Iyakan merci...,"
"Merci sama mercy itu beda"
"Hah??!"
Kali ini Karina yang kebingungan gara-gara ucapan Jeno.
"Udahlah males gue ngomong sama lo" Jeno enggan menjelaskan lebih lanjut obrolan absurd yang dimulai oleh Karina
Akhirnya mereka melanjutkan makan tanpa mengobrol apapun lagi. Karina dapat melihat ekpresi wajah Jeno yang kesal.
Selesai makan siang, Jeno dan Karina berniat untuk kembali ke hotel. Mereka berdua menunggu mobil jemputan datang.
Di seberang jalan, Jeno melihat seorang pria tengah berjongkok di depan seorang wanita. Tampaknya pria itu sedang melamar pujaan hatinya.
"Bener-bener city of love" gumam Jeno
Karina juga melihat apa yang dilihat oleh Jeno, selain itu dia juga mendengar apa yang diucapkan oleh Jeno.
"Kota cinta ya" sambung Karina
"Kota cinta tapi gak semua orang yang ada disini saling cinta, itu cuma berlaku untuk beberapa orang yang hidupnya beruntung"
Karina tersenyum tipis, dia paham jika Jeno sedang menyindir hubungan yang mereka jalani.
Mobil jemputan pun datang, Jeno dan Karina segera masuk ke dalam mobil.
Sang supir langsung menjalankan kembali mobilnya.
"How was lunch?" Supir memulai percakapan
"Your recommendation is good, i like the food there" jawab Karina
"Happy to hear if you like it"
"Thanks for the recommendation"
"You're wel----"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stranger Husband || Jenrina ✔
RomanceDua orang yang tidak saling mengenal bahkan bertemu saja tidak pernah tiba-tiba terikat dalam sebuah janji yang disebut pernikahan. Lalu, bagaimana keduanya menjalani kehidupan dengan status suami istri ketika sang pria hatinya sudah milik orang lai...