[Pertengkaran]

2.6K 268 21
                                    

Jeno masuk ke dalam mobil dan menghidupkan mesin mobil, Karina yang melihat itu dengan cepat ikut masuk ke mobil.

"Jeno tenang" ucap Karina

Jeno tidak menghiraukan ucapan Karina, dia bersiap menginjak pedal gas.

"Jeno jangan nyetir sambil emosi, ingat kamu pernah kecelakaan karena masalah yang sama dan kali ini kamu gak sendirian tapi ada aku juga di dalam sini"

Karena ucapan terakhir Karina akhirnya Jeno tidak jadi menjalankan mobil.

Dia memukul keras setir mobil guna meluapkan kekesalannya.

"Kamu harus tenangin diri dulu kalo udah tenang baru kita bisa ngomong, terserah kamu mau ngomong disini atau di rumah"

Jeno tidak menjawab, dia hanya mendongakkan kepalanya serta memejamkan kedua matanya.

Karina memang sengaja memberikan waktu untuk Jeno menenangkan diri.

"Haaaaaaaahhhhhh.....," Jeno menghela napas panjang setelah membuat Karina menunggu hampir dua jam

"Udah?" Tanya Karina dan Jeno mengangguk

"Kita pulang sekarang" putus Jeno sembari menjalankan mobilnya keluar dari area parkir

Sepanjang perjalanan kembali ke rumah tidak ada obrolan sama sekali diantara keduanya.

Sampai di rumah Jeno langsung turun dari mobil dan Karina mengikutinya dari belakang.

"Udah pulang tuan muda" sapa bibi

Jeno hanya tersenyum tipis merespon sapaan bibi dan berlalu ke arah kamarnya tanpa sepatah kata pun.

Bibi kebingungan melihat sikap tuan mudanya.

"Non Karina ada masalah apa?" Tanya Bibi

Karina tersenyum dan mengelus pundak bibi. "Gak ada masalah apa-apa bi, mungkin Jeno lagi capek aja, tolong bawain air putih hangat ya ke kamar" ucap Karina

"Baik non"

Kemudian Karina menyusul Jeno yang sudah berada di dalam kamar mereka.

Saat Karina membuka pintu kamar dia melihat Jeno duduk di pinggir kasur.

"Jeno...,"

"Gak ada yang perlu kita omongin" jawab Jeno

"Kenapa gak ada? Aku gak tau apa alasan kamu bersikap kayak tadi dan aku perlu tau alasannya" jelas Karina

"Sikap gue mau kayak gimana pun bukan urusan lo"

"Mungkin sikap kamu bukan urusan aku, yang jadi urusan aku adalah kamu merusak suasana di caffe Giselle, aku gak enak sama Giselle dan juga pengunjung lain yang ngeliat sikap kamu tadi"

"Kenapa lo ngomong seolah-olah gue yang jadi biang masalahnya? Lo gak denger tadi si Jaemin ngomong apaan?"

"Lo tau gak gue udah berusaha nahan emosi gue sekuat tenaga tapi Jaemin terus-terusan mancing, terkadang dia kalo ngomong memang gak pake otak" emosi Jeno kembali tersulut

Karina menarik napas dalam. "Jeno jangan bawa-bawa orang lain"

"Bawa-bawa orang lain gimana? Memang dia yang duluan mancing emosi gue" suara Jeno meninggi membuat Karina tersentak

"Lo kenapa malah belain dia? Kenapa? Lo suka sama dia? Lo seneng dia goda-godain lo?" Tuduh Jeno

"Jenoooo...," suara Karina bergetar

Karina mengepalkan kedua tangannya erat-erat dan menahan air matanya supaya tidak menetes.

"APA?!" teriak Jeno

My Stranger Husband || Jenrina ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang