Kemarin sore Jeno dan Karina tidak jadi membawa Hanna dan Hajoon jalan-jalan ke luar dikarenakan cuaca yang tidak mendukung. Kemarin sore hujan turun lumayan deras hingga tengah malam. Sempat reda sebentar kemudian hujan lagi sampai tadi subuh.
"Jen, kita keluar kalau hujan udah bener-bener berhenti ya, aku gak mau pergi kalau masih agak-agak gerimis kasian anak-anak juga" ucap Karina
"Iyaa sayangku" jawab Jeno
Hanna berlari dari kamar ke ruang tengah menghampiri kedua orangtuanya.
"Awas jatuh Hanna" ujar Karina
"Papa, temana tita hali ini?" Tanya Hanna bersemangat
"Nanti kita pergi kemana yang Hanna mau tapi tunggu hujannya berhenti ya" jawab Jeno
"Cudah belhenti" ucap Hanna cemberut
"Masih gerimis, tunggu sebentar lagi yaa" sahut Karina
"Ini minum dulu susunya" ucap Karina lagi
Hanna berjalan lemas ke meja makan, duduk di samping Karina dan meminum susu dengan tidak bersemangat.
"Jangan lesu gitu dong, sebentar lagi hujannya pasti berhenti kok" hibur Karina
Jeno hanya tertawa kecil sambil geleng-geleng kepala menyaksikan tingkah putri kecilnya.
"Hajoon belum bangun?" Tanya Jeno
"Iya belum, kayaknya nyenyak banget dia tidur cuaca begini" jawab Karina
"Hajoon itu tukang tidur persis Mamanya"
"Heh enak aja" protes Karina tidak terima
"Mama tulang tidul" seru Hanna
"Eehhh....," Karina bingung sebab Hanna ikut-ikutan
"Iyakan Han Mama itu tukang tidur"
"Iyaa Mama cuka tidul, Mama cuka tidul di mobil"
"Haaaa...., masa sih perasaan nggak deh"
Jeno mencubit hidung Karina. "Gak usah ngeles anaknya jadi saksi"
"Hehehe..."
Sekitar jam dua siang hujan benar-benar berhenti bahkan matahari sedikit menampakkan wujudnya. Jeno dan Karina berencana membaca Hanna dan Hajoon ke festival yang sedang digelar di Jeju. Tempat festival itu hanya berjarak beberapa meter saja dari villa mereka jadinya mereka memutuskan untuk berjalan kaki.
Keempatnya berjalan beriringan, Jeno mendorong troli Hajoon sedangkan Karina dan Hanna bergandengan tangan di sisi kiri Jeno.
"Hari ini Hanna boleh makan apapun yang Hanna mau dengan satu syarat" kata Karina
"Yeaaayyy" seru Hanna bersemangat
"Dengan satu syarat loh"
"Calat apa"
"Boleh makan apapun yang Hanna mau tapi gak boleh berlebihan dan gak boleh yang terlalu pedas"
"Oteeee Mama" Hanna mengacungkan jempolnya
Sesampainya mereka di festival, bola mata Hanna berbinar melihat semua makanan yang tersedia di sepanjang jalan. Semua makanan yang dijual terlihat lezat di mata Hanna.
Hanna menunjuk semua makanan yang dilihatnya karena Karina sudah memberikan izin jadinya Jeno tidak menolak setiap permintaan putrinya tersebut.
Setelah membeli banyak jajanan, mereka duduk di salah satu bangku dekat dengan panggung yang menampilkan beberapa orang sedang unjuk bakat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stranger Husband || Jenrina ✔
RomanceDua orang yang tidak saling mengenal bahkan bertemu saja tidak pernah tiba-tiba terikat dalam sebuah janji yang disebut pernikahan. Lalu, bagaimana keduanya menjalani kehidupan dengan status suami istri ketika sang pria hatinya sudah milik orang lai...