Berita perselingkuhan Jeno diluaran sana masih terus menyebar bahkan sudah banyak spekulasi yang berkembang semakin liar.
Nama Yeonjun kini ikut terseret membuat situasi semakin tidak nyaman, terutama bagi Karina dan orang di sekitarnya.
"Media-media lagi kenapa sih?! Mereka kurang berita apa ya sampe rumah tangga orang diikut campurin" ucap Giselle kesal saat membaca judul berita mengenai Karina
"Komentar-komentarnya juga pada jahat-jahat banget padahal mereka gak kenal kak Karina" timpal Winter yang sibuk mereport komentar negatif dari layar ponselnya
"Rin sejauh ini emang gak ada tindakan apapun dari Jeno?"
Karina hanya menggelengkan kepalanya sambil menatap ke luar jendela.
"Kenapa sih? Kenapa dia diem aja? Dia gak risih sama berita-berita ini?"
"Gapapa kok lagian itu semua bohong untuk apa diurusin" jawab Karina
"Ya tapi tetap aja, semakin di diemin semakin gak masuk akal beritanya"
"Udah udah diabaikan aja"
Karina kemudian mengambil ponselnya dari dalam tas karena benda pipih itu bergetar tanda ada pesan yang masuk.
Xiyeon
Jimin ayo kita ketemu
Gue tunggu di caffe tangoKarina sedikit menghela napasnya setelah membaca pesan masuk dari Xiyeon.
"Ada apa? Pesan dari siapa?" Tanya Giselle
"Aku duluan ya Sel, makasih untuk minumannya Winter" pamit Karina
"Loh mau kemana?" Tanya Giselle
Karina hanya melambaikan tangannya kemudian keluar dari caffe milik sahabatnya tersebut.
"Pesan dari bang Jeno kali kak" kata Winter
"Tapi gue ngerasa sedikit aneh"
"Perasaan kakak aja, yaudah aku ke belakang dulu ya"
Sepuluh menit kemudian Karina sampai di tempat janjiannya dengan Xiyeon. Di dalam sana teman kecilnya itu sudah duduk sembari memainkan ponselnya.
"Sisi..." panggil Karina berjalan mendekat
"Oh hai Jimin" balas Xiyeon melambaikan tangan
"Pesen minum dulu, sebentar biar gue pesenin ya"
"Eh gak usah Si gapapa" cegah Karina
"Gak mau minum dulu?"
"Gapapa tadi aku habis dari tempat temen juga"
"Oohh yaudah, duduk duduk" ujar Xiyeon
Karina menarik kursi yang ada di depan Xiyeon. "Kamu kenapa ngajak aku ketemu?"
Xiyeon tersenyum pada Karina lalu memperlihatkan layar ponselnya pada gadis bersurai hitam itu.
"Aku minta maaf ya Si, pasti berita-berita itu buat kamu gak nyaman ya" ucap Karina
Meskipun Karina tau apa penyebab berita tersebut menyebar tapi dia masih mempertimbangkan perasaan Xiyeon.
"Kalo memang ada yang mau kamu sampaikan bilang aja gapapa jangan sungkan nanti aku bakal diskusi sama Jeno untuk cari jalan tengahnya"
Xiyeon menyeruput minumannya sebelum mulai berbicara.
"Sebenernya gue gak masalah sama berita-berita itu, lo gak perlu minta maaf segala" jawab Xiyeon
"Min, lo tau gak dari dulu gue udah anggap lo kayak saudara kandung bahkan setelah berpisah bertahun-tahun dan baru ketemu lagi sekarang lo masih orang yang sama buat gue" lanjut Xiyeon
"Kita selalu main bareng, sekolah bareng, semua hal kita lakuin bareng-bareng sampai kak Yeonjun hadir diantara kita"
"Waktu itu gue sedih karena merasa kehadiran kak Yeonjun ngebuat pertemanan kita sedikit renggang, lo lebih sering pulang sekolah bareng kak Yeonjun daripada gue"
"Bukan gitu Si----"
Ucapan Karina terpotong karena Xiyeon melanjutkan ceritanya.
"Tapi akhirnya gue tau ternyata kak Yeonjun suka sama lo makanya dia perhatian banget sama lo padahal yang suka sama kak Yeonjun itu gue tapi dia sukanya sama lo"
"Tapi kayak gue bilang tadi, lo udah gue anggap saudara kandung jadinya gue mutusin buat ngerelain kak Yeonjun sama lo dan berusaha hilangin perasaan suka gue"
"Aku gak pernah tau kak Yeonjun suka sama aku bagi aku kak Yeonjun udah kayak kakak aku" ujar Karina
"Itu karena dia terlalu pengecut" gumam Xiyeon pelan
Xiyeon menghela napas lalu menatap Karina lamat. "Min intinya waktu itu gue udah ngalah buat kak Yeonjun, sekarang apa lo bisa ngalah buat gue?"
Kening Karina berkernyit tidak paham maksud ucapan Xiyeon.
"Gue suka sama Jeno dari pertama ketemu dia, Jeno itu sosok laki-laki yang gue cari selama ini, apa lo mau ngalah ngerelain Jeno buat gue? Kita bisa manfaatkan berita yang lagi ada sekarang"
Karina sangat kaget dengan ucapan yang terlontar dari mulut Xiyein. Dia benar-benar tidak habis pikir jika gadis tersebut akan mengatakan hal semacam itu.
"Jimin gimana?" Tanya Xiyeon lagi
Karina kehabisan kata-kata setelah mendengar pengakuan yang cukup berani itu.
"Xiyeon ka-kamu be-bener-bener gak ta-tau malu" ucapan Karina terbata sebab menahan emosi
"Kamu sadar dengan apa yang kamu ucapin tadi?"
"Gue sadar, seratus persen sadar, gue gak mau buat lo sakit hati makanya gue minta baik-baik tapi kalo emang lo gak mau gue bakal pake cara gue sendiri"
Karina benar-benar tercengang. "Kamu gila Si"
"Jimin, dulu gue udah ngalah sama kak Yeonjun dan sekarang gue cuma minta lo ngelakuin hal yang sama ke Jeno"
"Feeling aku selama ini ternyata bener, tatapan kamu ke Jeno memang beda tapi maaf banget aku gak bakal mengalah dari kamu"
Xiyeon menatap Karina dengan sengit seolah ada banyak dendam dalam tatapan itu.
"Aku kasih tau kamu dua hal, pertama aku gak pernah tau kamu suka sama kak Yeonjun dan kak Yeonjun suka sama aku, kedua kalo kamu merasa dulu mengalah buat aku, maaf aku gak merasa terlibat di dalamnya jadi aku gak akan mengalah sekarang buat kamu karena aku gak merasa punya hutang budi buat hal semacam itu"
"Si kamu baru kenal sama Jeno beberapa waktu lalu, oke kalo kamu suka sama dia ketika pertama ketemu tapi gak seharusnya kamu lanjutin rasa suka kamu itu setelah tau Jeno sudah menikah"
"Kamu harus hilangin rasa suka kamu terhadap Jeno karena sampe kapanpun aku gak bakal mengalah buat kamu"
Xiyeon menyunggingkan senyumnya. "Oke kalo lo maunya kayak gitu berarti gue bakal pake cara gue sendiri lagian kalian berdua nikah karena perjodohan"
Karina tersenyum. "Emang bener aku sama Jeno nikah karena perjodohan tapi yang harus kamu tau sebelum menikah Jeno punya pacar dan sekarang liat siapa yang bersama Jeno"
Xiyeon bangkit dari duduknya. "Jangan merasa senang karena menang dari pacarnya Jeno, lo tunggu aja apa yang bakal gue lakuin, gue bakal buat lo nangis dan nyesal karena nolak permintaan gue hari ini"
Setelah mengatakan itu Xiyeon pergi meninggalkan caffe tanpa merasa malu atau bersalah sama sekali.
Karina mengeratkan kepalan kedua tangannya melihat Xiyeon pergi. "Kamu pikir kamu siapa"
.
.
.~{🤵🏻👰🏻}~
.
.
.[my stranger husband]
[vote & comment]
[gumawo]
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stranger Husband || Jenrina ✔
RomanceDua orang yang tidak saling mengenal bahkan bertemu saja tidak pernah tiba-tiba terikat dalam sebuah janji yang disebut pernikahan. Lalu, bagaimana keduanya menjalani kehidupan dengan status suami istri ketika sang pria hatinya sudah milik orang lai...