Karina mengajak Hanna dan Hajoon ke supermarket untuk membeli persediaan di dapur. Awalnya dua anak itu serentak menolak tapi setelah Karina berjanji mereka boleh mengambil jajanan kesukaan masing-masing mereka setuju untuk ikut.
"Masing-masing boleh ambil tiga macam jajanan, oke anak-anak?" Ujar Karina
"Okee Mama" jawab keduanya
Mereka bertiga pergi menggunakan mobil, Karina yang menyetir. Di garasi sebelum masuk ke dalam mobil sempat ada cekcok antara Hanna dan Hajoon yang memperebutkan kursi depan.
"Kakak ngalah dong sama aku" ucap Hajoon
"Biasanya kamu juga duduk di belakang, kenapa sekarang maunya duduk di depan" tolak Hanna
"Sesekali gantian, masa kakak selalu yang duduk di depan"
"Yaiyalah kan aku kakaknya"
"Yang lebih tua yang harus ngalah"
"Siapa yang bilang begitu? Aku gak pernah dengar tuh"
"Anak-anak, gimana kalau kalian berdua duduk di depan dan Mama yang duduk di belakang?" Ucap Karina
"Yang nyetir mobilnya siapa?" Tanya Hanna
Hajoon menghela napas lelah dengan pertanyaan kakaknya. Sudah jelas-jelas sang Mama sedang memarahi mereka secara halus tapi kakaknya itu tidak peka dan tidak paham.
Karina membuka pintu mobil bagian belakang. "Hanna, Hajoon masuk" perintahnya
Kedua menurut, mereka masuk ke dalam mobil dan duduk rapi tanpa protes setelah menutup kembali pintu mobil, Karina berjalan ke depan dan ikut masuk ke dalam.
Hanna menyembulkan setengah badannya ke depan. "Kalau aku sama Hajoon duduk di belakang, yang duduk di depan siapa?" Tanya gadis itu
Karina menoleh dan tersenyum. "Tas Mama" ucap Karina sembari meletakkan tasnya di kursi sebelahnya
"Mama lebih milih tas daripada aku sama Hajoon?"
"Iyadong, ini kan tas hadiah dari Papa" jawab Karina bercanda
"Tapi itu cuma tas dari Papa sementara aku sama Hajoon anak dari Papa"
Karina terkekeh pelan dengan penuturan anak pertamanya. Karina kemudian memegang kedua pipi Hanna.
"Kalian berdua yang paling berharga dari apapun di dunia ini, kalian Mama suruh duduk di belakang supaya berhenti rebutan kursi depan, biar adil jadinya sama-sama di belakang aja" jelas Karina
Hanna berpura-pura menatap Karina penuh selidik. "Bener yaa"
"Iyaa dong masa Mama bohong sih"
"Kita jadi pergi gak?" Tanya Hajoon
Atensi Karina dan Hanna beralih pada Hajoon yang menatap datar sang Mama dan kakaknya.
"Iya sayang kita berangkat sekarang ya, pakai seatbelt kalian"
Setelah menghidupkan mesin mobil, Karina dengan perlahan menginjak pedal gas dan keluar dari pekarangan rumahnya.
Dua puluh lima menit kemudian mobil yang dikendarai oleh Karina memasuki area parkir supermarket kota.
Sebelum keluar dari mobil, Karina kembali mengingatkan kedua anaknya mengenai kesepakatan mereka di rumah tadi.
"Ingat ya anak-anak, cuma boleh tiga macam jajanan per orang"
"Iyaa Ma" jawab Hajoon
"Siaap Mama" seru Hanna
Memasuki supermarket, Karina dan kedua anaknya mulai berkeliling dari rak ke rak untuk membeli persediaan makanan yang mereka butuhkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stranger Husband || Jenrina ✔
RomanceDua orang yang tidak saling mengenal bahkan bertemu saja tidak pernah tiba-tiba terikat dalam sebuah janji yang disebut pernikahan. Lalu, bagaimana keduanya menjalani kehidupan dengan status suami istri ketika sang pria hatinya sudah milik orang lai...