[Gift]

1.3K 124 15
                                    

Hari ini sepulang sekolah Jisung meminta Chenle untuk menemaninya membeli hadiah untuk calon bayi Karina.

Chenle setuju, mereka berdua akhirnya pergi ke pusat perbelanjaan diantar oleh supir pribadi si tuan muda.

Sesampainya di pusat perbelanjaan tanpa berlama-lama keduanya langsung masuk ke store yang khusus menjual perlengkapan bayi.

"Rencananya lo mau beli apa?" Tanya Chenle

"Belum tau"

"Lah gimana masa belum tau"

"Ya liat-liat aja mana yang cocok ntar gue beli"

"Anaknya cewe atau cowo?"

"Gak tau"

"Semua gak tau ni orang" kesal Chenle

Jisung menatap Chenle jengah sebab sahabatnya itu terlalu banyak bertanya.

"Ya mana gue tau anaknya cewe atau cowo kan belum lahir"

"Emang lo gak punya mulut untuk bertanya?"

"Nanya apa?"

"Ya nanya dong anak yang lahir nanti jenis kelaminnya apa jadinya kita tau mau kasih kado apa"

"Bego ni orang, mana bisa tau jenis kelamin si bayi masih dalam perut"

"Elo yang bego, jaman udah canggih jenis kelamin calon bayi bisa dicheck sama dokter" Chenle menunjuk wajah Jisung

"Emang iya?" Tanya Jisung kaget yang baru tau

"Tuh kan gue bilang juga apa elo yang bego"

Karena mendengar kegaduhan, seorang karyawan mendatangi kedua remaja itu.

"Maaf adek-adek ada yang bisa saya bantu?" Tanya karyawan

"Mbak, jenis kelamin bayi bisa dicheck walaupun belum lahir?" Tanya Jisung

"Hah?" Karyawan itu bingung

Chenle menepuk keningnya lelah dengan tingkah Jisung.

"Temennya ini emang orangnya aneh mbak, maklum aja yaa, maaf sudah bikin keributan"

Setelah membungkuk pada karyawan tersebut Chenle menarik paksa Jisung keluar dari store.

"Kok lo narik gue sih kan kita belum beli apa-apa" ujar Jisung

"Lo malu-maluin, kita cari di tempat lain aja"

"Dimana?"

"Di lantai atas"

Keduanya lalu menuju ke lantai atas menggunakan eskalator. Mereka tidak naik lift soalnya Jisung takut, katanya takut kesangkut di dalam lift.

Dua jam berkeliling Jisung dan Chenle masih belum membeli apapun. Hal itu disebabkan karena mereka berdua terlalu banyak beradu argumen.

Setiap kali Jisung memilih sesuatu maka Chenle akan protes atau mengkritik pilihan Jisung dan sebaliknya ketika Chenle menyarankan sesuatu maka Jisung akan menolaknya mentah-mentah.

"Waahh kaki gue udah gak bisa jalan lagi" kata Chenle yang sudah berjongkok

"Sama gue juga" kata Jisung

"Gue lapar gimana kalo kita makan dulu?"

"Boleh deh"

Akhirnya mereka berdua pergi ke restoran cepat saji yang menyediakan ayam sebagai menu utama yang ada di pusat perbelanjaan itu.

"Gue baru tau rupanya nyari kado seribet ini" kata Jisung

"Seharusnya gak ribet kalo lo gak plin plan"

My Stranger Husband || Jenrina ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang