Terhitung sudah satu minggu sejak Jeno mengantarkan Karina berangkat ke Swiss. Selama satu minggu itu pula Jeno tidak bersemangat menjalani hari-harinya.
Pola makan tidak teratur, jam tidur tidak jelas, kerjaan kantor tidak beres dan penampilan yang acak-acakan, Jeno benar-benar terlihat sangat kacau ditinggal oleh istrinya.
Sebenarnya bukan hanya Jeno tapi semua orang rumah juga merasakan hal yang sama bahkan Tiffany setiap hari menanyakan kapan Karina akan pulang.
Selain itu dia juga terus memikirkan semua ucapan Karina, dia yakin ada sesuatu yang membuat Karina mengambil keputusan ini tapi dia belum kunjung menemukan jawabannya.
Saat sedang melamun memikirkan Karina dan Hanna yang jauh darinya, seseorang datang mengetuk pintu.
Tok... tok... tok...
"Masuk" intruksi Jeno
Pintu yang terbuat dari kayu jati itu terbuka kemudian masuklah seorang wanita muda yang membuat kening Jeno berkerut.
"Heejin?" Gumam Jeno
Kedatangan sepupunya itu membuat Jeno heran sebab mereka tidak memiliki hubungan yang dekat sampai harus saling mengunjungi.
Jeno bertanya-tanya apa yang membuat Heejin mendatanginya apalagi ke perusahaan.
"Hai Lee Jeno" sapa Heejin
"Ada apa lo datang kemari?" Tanya Jeno langsung
"Buset dah langsung ditanyain, setidaknya balas sapaan gue dulu kek" protes Heejin
"Gak biasanya lo ngunjungin gue makanya gue heran"
Heejin mengangguk-angguk sebab yang diucapkan Jeno memang benar.
"Gue sengaja datang kesini khusus cuma untuk memberitahu lo kalau nenek sakit dan beliau minta lo datang ke rumahnya" jelas Heejin
"Sumpah ya dari semua cucu nenek cuma lo yang gak datang jenguk padahal lo cucu kesayangannya setelah bang Jaehyun" lanjut Heejin
"Gue tau nenek sakit" jawab Jeno
"Dan lo gak ngejenguk?"
"Gue banyak kerjaan"
"Nenek tau lo sibuk tapi lo tetap diminta untuk datang, gue ngechat lo untuk ngasih tau tapi lo gak bales makanya gue bela-belain nyamperin lo, setidaknya jangan buat usaha gue sia-sia" ujar Heejin dengan sedikit nada kesal
"Gue liat jadwal gue dulu" kata Jeno
Heejin menghela napasnya, dia merasa miris kenapa sang nenek malah lebih menyayangi cucu durhaka seperti Jeno dibandingkan dirinya.
"Btw gue denger-denger Karina pindah ke Swiss?" Tanya Heejin
Jeno yang tadinya lagi melihat layar ipad beralih menatap Heejin tajam.
"Lo denger dari siapa?" Tanya Jeno balik
"Jadi bener Karina sekarang di Swiss? Kok bisa? Kalian pisah? Sejak kapan?"
Jeno meletakkan ipadnya dengan kasar kemudian berdiri dari kursinya mendekati Heejin.
"Lebih baik lo keluar sekarang" usir Jeno menunjuk pintu
Heejin tersenyum miring. "Gue udah yakin pernikahan lo gak bakal berhasil sama Karina ditambah dia malah ngelahirin anak perempuan"
"Heejin lo keluar sekarang" tegas Jeno
"Tanpa lo suruh juga gue memang mau pergi"
Heejin pergi meninggalkan ruangan Jeno dengan perasaan dongkol. Dia hanya bertanya kenapa Jeno menjadi marah seperti itu pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stranger Husband || Jenrina ✔
RomanceDua orang yang tidak saling mengenal bahkan bertemu saja tidak pernah tiba-tiba terikat dalam sebuah janji yang disebut pernikahan. Lalu, bagaimana keduanya menjalani kehidupan dengan status suami istri ketika sang pria hatinya sudah milik orang lai...