Hanna dan Hajoon sedang mengemas barang-barang yang akan mereka bawa ke perkemahan yang digelar oleh pihak sekolah dalam rangka menyambut tahun ajaran baru yang akan segera dibuka.
Hanna dan Hajoon berhasil mendapatkan izin dari Karina setelah melewati drama yang cukup panjang sejak dua minggu lalu.
Sebenarnya yang ngotot ikut cuma Hanna sementara Hajoon diminta ikut oleh Karina supaya ada yang jagain kakaknya yang super aktif itu.
"Anak-anak kalau udah selesai langsung turun kita sarapan dulu" teriak Karina di lantai bawah
"Oke Mama"
"Aku udah selesai Ma"
Hajoon turun duluan diikuti Hanna tidak lama kemudian.
"Ayo duduk, cepat habisin sarapannya kalau gak mau ketinggalan kereta" ucap Karina
Tidak seperti biasanya hari ini Hanna dan Hajoon berangkat ke sekolah menggunakan kereta sebab Jeno sedang dinas ke luar negeri jadinya tidak ada yang mengantar mereka. Sebenarnya bisa saja Karina yang mengantar menggunakan mobil tapi dia sudah lama tidak menyetir jadi lupa-lupa ingat bagaimana cara mengemudi.
Jadi, daripada terjadi sesuatu lebih baik mereka naik kendaraan umum. Itu juga yang menjadi salah satu alasan kenapa Karina diawal tidak memberi izin pada anaknya ikut perkemahan.
"Ma, kalau aku sama kak Hanna pergi berarti Mama sendirian dong di rumah?" Tanya Hajoon
"Yaiyaa"
"Mama gapapa sendirian?"
"Ya gapapalah, kan besok Papa juga udah pulang"
"Eh masa sih? Bukannya Papa pulang tiga hari lagi?" Tanya Hanna
"Ternyata klien Papa bermasalah secara internal di perusahaannya jadi ada beberapa pertemuan yang dibatalin makanya bisa pulang lebih cepet" jelas Karina
"Kalau Papa pulangnya besok berarti nanti di rumah cuma ada Papa sama Mama" ucap Hanna
"Memangnya kenapa kalau cuma ada Papa sama Mama?"
Hanna menyipitkan kedua matanya, menatap Karina penuh selidik. "Nanti Papa sama Sama seneng-seneng berdua tanpa aku dan Hajoon, jalan-jalan main ke funland"
"Eeh-Hahahahahahahahaha....,"
Plak
Hajoon tanpa pikir panjang memukul kepala Hanna dengan bukunya.
"Aaaawwww....," ringis Hanna memegang kepalanya
"Kakak bodoh, sesekali kepalanya harus dipukul supaya otaknya berfungsi" kata Hajoon
"Aku gak bodoh!"
"Anak-anak udah jangan bertengkar" lerai Karina
"Tapi Ma----,"
"Udah Hanna, buruan siap-siap nanti ketinggalan kereta"
Hanna pun turun dari kursi, mengambil tas dan botol minumnya begitupun dengan Hajoon. Karina mengantar kedua anaknya sampai ke ujung jalan. Di ujung jalan sudah ada dua orang teman sekelas Hanna yang menunggu.
"Ma, aku pamit ya" ucap Hanna
"Mama baik-baik di rumah ya" sambung Hajoon
"Iya sayang-sayangnya Mama, kalian hati-hati dijalan ya, selalu ingat pesan Mama"
"Siap Mama"
"Nanti Mama telepon guru kalian untuk mastiin kalian selamat sampai sekolah"
"Byebye Mama"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stranger Husband || Jenrina ✔
RomanceDua orang yang tidak saling mengenal bahkan bertemu saja tidak pernah tiba-tiba terikat dalam sebuah janji yang disebut pernikahan. Lalu, bagaimana keduanya menjalani kehidupan dengan status suami istri ketika sang pria hatinya sudah milik orang lai...