Besok merupakan hari ulang tahun Hanna yang ketiga tahun. Jeno dan Karina berencana merayakannya kecil-kecilan saja di rumah bersama dengan keluarga.
Kemarin Jeno sudah membeli beberapa pernak-pernik yang dibutuhkan untuk dekorasi seperti balon, pita, topi kerucut, lilin dan barang lainnya.
Tadi pagi Karina juga meminta tolong pada bibi untuk membeli bahan-bahan kue. Karina ingin membuat kue ulang tahun Hanna dengan tangannya sendiri.
Sekarang disini Karina berada, di dapur bersama bahan-bahan kue yang sudah tersusun rapi diatas meja.
Dengan perut besarnya, Karina menonton video di youtube sebagai panduannya. Karina ingin membuat kue tart yang diselimuti cream hijau dan hiasan bola. Dua hal yang disukai oleh Hanna, warna hijau dan bola.
"Waahh yang ini gampang banget" gumamnya
Kemudian bumil itu mulai menuangkan tepung, telur, gula, margarin, dan air ke sebuah wadah berukuran sedang sesuai dengan intruksi di video tersebut.
Setelah semua bahan masuk dalam satu wadah, Karina mulai mengaduk bahan-bahan tersebut menggunakan mixer.
Tidak beberapa kemudian Jeno datang ke dapur menghampiri Karina yang baru saja selesai menggunakan mixer.
Tanpa mengucapkan apapun, Jeno mencium daun telinga dan memeluk tubuh Karina dari belakang meskipun tangannya tidak bisa meraih seluruh tubuh itu.
Jeno meletakkan dagunya di bahu Karina. "Udah jadi kuenya?"
"Belum, baru aja selesai di mixer" jawab Karina
Lalu Karina mencolek sedikit adonan itu, memutar badannya menghadap Jeno.
"Coba kamu rasa ada yang kurang gak dari adonannya" pinta Karina
Jeno membuka mulutnya, Karina pun memasukkan jari telunjuknya ke dalam mulut sang suami.
"Ehmmm..., enak" jawab Jeno mengecap-ngecap mulutnya
Mata karina memicing. "Beneran atau cuma peres aja?"
"Beneran, coba deh kamu rasa sendiri" jawab Jeno
"Okedeh aku percaya kok sama kamu" ujar Karina
Karina berniat mengambil teflon untuk melelehkan coklat batangan namun saat ia berbalik tiba-tiba saja perutnya mules.
"Aaawww....," ringis Karina
"Kenapa Na? Perut kamu sakit? Mau lahiran?" Tanya Jeno sedikit panik
"Perut aku sa....kiiitttt...," Karina menggenggam lengan Jeno sekuat tenaganya
"Jisuuunnggg...., Jissuuuuunnggg...," teriak Jeno
Jisung yang berada di ruang tengah berlari kencang menuju dapur.
"Kenapa bang?" Tanya Jisung
"Bilang ke pak Kim untuk siapin mobil sekarang, kita ke rumah sakit kayaknya Karina mau lahiran" ucap Jeno
"HAH???"
"Buruaan woy jangan bengong"
Jisung sedikit tersentak, setelah tersadar dia langsung berlari ke depan untuk menemui pak Kim supir yang sering mengantar-jemput Karina.
Bibi yang mendengar kegaduhan dari halaman belakang pun ikut mendatangi dapur.
"Non Karina, kenapa kok-----,"
"Aaaakkhhh....," Kaki Karina mati rasa, ia sudah tidak sanggup lagi untuk berdiri
"Bi, aku bawa Karina ke rumah sakit sekarang nanti bibi nyusul aja sekalian bawa keperluan Karina" ucap Jeno
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stranger Husband || Jenrina ✔
RomanceDua orang yang tidak saling mengenal bahkan bertemu saja tidak pernah tiba-tiba terikat dalam sebuah janji yang disebut pernikahan. Lalu, bagaimana keduanya menjalani kehidupan dengan status suami istri ketika sang pria hatinya sudah milik orang lai...