[Kesepakatan]

2.4K 239 4
                                    

Jeno masuk ke ruang divisi produksi dan pemasaran dengan langkah gontai dan wajah lesu.

"Kenapa dia?" Tanya Renjun pada Jaemin yang duduk di sebelahnya

Jaemin mengendikkan bahu tidak tahu dan tidak peduli.

"Buset dah lemes amat, kenapa lo Jen?" Tanya Haechan

Jeno duduk di kursi kerjanya kemudian merebahkan kepala ke meja.

Semua yang ada di ruangan itu keheranan melihat tingkah Jeno hari ini.

"Anak anjing ini ada masalah apa lagi sih?" Renjun mulai kesal pada Jeno yang ditanyain tapi gak jawab

"Jeno kalo lagi ada masalah cerita sama kami jangan sosoan mendem sendiri, jangan sok jagoan" ujar Mark yang sibuk mengetik laporan

Jeno mengangkat kepalanya dan memandang lurus ke depan tanpa minat.

"Gue dijodohin papa mama" kata Jeno

Seketika segala aktivitas manusia di ruangan tersebut terhenti.

"Anjing?!" Kata pertama yang keluar dari mulut Haechan setelah hening beberapa saat

"Sama siapa?" Tanya Jaemin

Sebelum menjawab Jeno melihat ke arah Renjun. "Karina"

"What the-- demi apa?"

Mark, Renjun, Jaemin dan Haechan langsung mengerubumi meja kerja Jeno untuk meminta penjelasan lebih lanjut.

Akhirnya Jeno menceritakan semuanya mulai dari awal sampai akhir.

"Gila, beneran kayak di drama-drama" ucap Mark setelah Jeno selesai bercerita

"Gue sampe speechless Jen seriusan" tambah Haechan

"Takdir bener-bener gak bisa ditebak ya" sahut Renjun

"Kok kalian terkesan seperti mendukung pernikahan gue sama Karina sih?" Tanya Jeno kesal

"Emang lo berharap reaksi seperti apa dari kami?" Tanya Haechan balik

"Btw pernikahan lo sama Karina rencananya digelar kapan?" Tanya Jaemin

"Bulan depan"

"Gak lama lagi dong, bulan depan kurang dari dua minggu lagi" sahut Renjun

"The real satsetsatset" celetuk Haechan

"Kalo lo mau nikah sama Karina jadi Yeji gimana?" Tanya Mark

"Ya putuslah apalagi" sambar Jaemin

"Udah putus lo sama Yeji?" Tanya Renjun

Jeno menggeleng. "Gue gak mau putusin Yeji, gue sayang banget sama dia"

Renjun, Jaemin, Haechan dan Mark saling berpandangan kemudian serentak berteriak ke arah Jeno.

"MARUK LO ANJING!!"

Untungnya ruang divisi mereka kedap suara jadi mau teriak dan berkata sekasar apapun bisa bebas tanpa takut di dengar oleh karyawan lain.

.
.
.

~{🤵🏻👰🏻}~

.
.
.

Saat jam makan siang, Jeno mengambil kunci mobilnya dan buru-buru keluar dari ruangan.

"Jen mau kemana buru-buru amat?" Tanya Mark

"Keluar" jawab Jeno sekenanya

"Kemana?"

Jeno sudah menghilang di balik pintu tanpa menjawab pertanyaan Mark lagi.

My Stranger Husband || Jenrina ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang