Jeno mengecup bibir Karina membuat gadis itu berbelalak kaget dan seketika berhenti menangis.
Merasa tidak ada perlawanan dari sang wanita, Jeno menarik tengkuk Karina lebih dalam lalu melumat lembut bibir atas Karina.
Karina menutup matanya kemudian refleks mengalungkan lengannya pada leher Jeno.
Jeno menggigit bibir bawah Karina agar gadis itu membuka mulutnya sehingga memberikan akses masuk untuk Jeno mengabsen deretan giginya.
Setelah lima menit berlalu Jeno baru melepaskan tautan bibir keduanya karena sadar Karina mulai kehabisan udara.
Jeno menatap Karina yang masih memejamkan mata dan terlihat sedang mengatur napasnya yang sedikit ngos-ngosan.
"Na...," suara Jeno terdengar sangat lembut
Perlahan Karina membuka matanya dan melihat Jeno yang juga sedang melihat ke arahnya.
"Na..., boleh kasih aku kesempatan untuk perbaiki semuanya? Aku janji aku bakal berusaha" mohon Jeno untuk yang kesekian kalinya
"Kita mulai semuanya dari awal lagi ya? Sama-sama kita tata ulang kehidupan pernikahan ini" pinta Jeno lagi
Karina menatap lamat-lamat kedua mata Jeno. Dia bukannya tidak ingin memberikan kesempatan pada Jeno tapi dia hanya takut. Takut menjadi pihak yang tersakiti lagi.
Namun, Karina tidak akan tau bagaimana hasilnya jika ia tidak mencobanya, bukankah begitu?
Karina lalu mengacungkan jari kelingkingnya ke depan Jeno.
"Aku pegang janji kamu" ucap Karina
Kedua sudut bibir Jeno terangkat dan matanya membentuk bulan sabit.
Jeno menyatukan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Karina.
"Aku janji gak bakal kecewain kamu" jawab Jeno
Setelah itu Jeno memeluk tubuh Karina sembari mengucapkan terima kasih berkali-kali.
Mulai hari ini dan seterusnya tekad Jeno sudah bulat untuk menjadikan Karina sebagai satu-satunya gadisnya.
"Kamu udah makan?" Tanya Jeno setelah melepaskan pelukannya
"Belum" jawab Karina sambil menggeleng
"Ayok cari makan, aku juga belum makan" ujar Jeno
Jeno menghidupkan mesin mobilnya. "Kamu mau makan apa?"
"Daging sapi sama sup pangsit"
"Okee, aku tau dimana resto yang enak"
Jeno bersyukur ternyata Karina bukan tipe gadis yang menjawab terserah kalau ditanya mau makan apa jadinya dia gak perlu repot-repot mikir.
Ketika sedang dalam perjalanan menuju restoran, Jeno menangkap basah Karina sedang senyum-senyum sendiri.
"Kenapa kamu?" Tanya Jeno tanpa mengalihkan pandangannya
"Apa? Aku gapapa" jawab Karina
"Aku liat kamu tadi senyum-senyum sendiri"
Karina merasa sedikit malu karena ketahuan. "Oo-ohh..., itu karena....,"
"Karena apa?"
"Aku gak inget deh semalam mimpi apa, tiba-tiba kamu berubah kayak gini, terus kamu juga sekarang aku-kamuan aku belum terbiasa" jelas Karina
"Na..., aku kan udah bilang aku mau berubah, aku gak mau bikin kamu sedih dan kecewa lagi"
"Iya iyaa, seneng deh akhirnya kamu sadar juga"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stranger Husband || Jenrina ✔
RomanceDua orang yang tidak saling mengenal bahkan bertemu saja tidak pernah tiba-tiba terikat dalam sebuah janji yang disebut pernikahan. Lalu, bagaimana keduanya menjalani kehidupan dengan status suami istri ketika sang pria hatinya sudah milik orang lai...