[Aroma Persaingan]

1.9K 226 11
                                    

Seluruh karyawan di perusahaan Lee Group sedang istirahat makan siang.

Jeno dan para sahabatnya juga berada di kantin perusahaan untuk mengisi kembali energi mereka.

"Orang-orang kenapa sih kalo ada sesuatu gitu pasti kentara banget?" Kesal Renjun pada tatapan karyawan lain terhadap Jeno

"Mereka apa gak bisa ya bersikap kayak biasa aja?"

Mark menepuk-nepuk pelan punggung Renjun supaya sahabatnya yang bertubuh mungil itu tidak emosi.

"Padahal yang ditatap Jeno tapi yang risih elo" ucap Haechan

"Gue ikutan risih karena Jeno ada disini"

"Lo risih sama Jeno?" Ucap Jaemin yang salah mengartikan ucapan Renjun

"Bukan, maksud gue karena Jeno bareng kita, gue merasa mereka bukan cuma ngeliatin Jeno doang tapi kita juga" jelas Renjun

"Oohh jadi lo risih sama Jeno" ujar Haechan usil

"BUKAN ANJING" teriak Renjun frustasi

Karena teriakan menggelegar Renjun mereka jadi pusat perhatian seluruh karyawan yang ada di kantin.

"Jun lo dalam masalah, pak Doyoung ada disini" bisik Mark

Renjun menghelas napas perlahan, dia memejamkan matanya guna meredam emosi.

"Haechan bocah setan" gumamnya

Jeno tiba-tiba bangkit dari duduknya membuat yang lain ikut mendongak.

"Mau ke toilet" ucap Jeno dengan wajah tanpa dosa

"Kebiasaan dah" keluh Jaemin

Jeno lalu meninggalkan kantin dan bukannya berbelok ke toilet dia malah pergi ke arah tangga darurat.

Jeno pergi ke atap menggunakan tangga darurat. Dia memang sengaja tidak naik lift supaya dia punya banyak waktu sendiri.

Kurang dari lima menit Jeno sampai di atap, ia memandangi perkotaan dari atas meski sedikit ngos-ngosan.

"BAAAAAAANGSAAAAATTTTTTTTT" tiba-tiba Jeno teriak sekuat tenaga

"KALIAN PIKIR JADI GUE ENAK? KALIAN KIRA HIDUP GUE MULUS TERUS? APA KALIAN TAU GIMANA RASANYA JADI SATU-SATUNYA HARAPAN KELUARGA? NANGGUNG SEMUA EKSPEKTASI BESAR ORANGTUA?! PERSETAN AHLI WARIS GUE CUMA MAU MENIKMATI HIDUP DENGAN CARA GUE  SENDIRI"

Semua unek-unek yang dipendam Jeno selama ini akhirnya dia keluarkan hari ini.

Dia hampir gila karena terus menahan diri, demi papa dan mamanya Jeno telah berulang kali melepas pasang topeng di depan orang-orang.

Bersikap tidak peduli ketika ada yang menggunjingnya, tetap bersikap sopan dan santun pada orang-orang yang menginjak harga dirinya.

Selama ini Jeno terus menahan diri demi Donghae dan Tiffany tapi hari ini dia sudah muak, dia sudah benar-benar lelah menjadi orang paling baik-baik saja di dunia ini.

Clap... clap... clap...

Suara tepukan tangan seseorang membuat Jeno terkejut.

Dengan cepat Jeno membalikkan badannya dan mencari orang tersebut.

Jeno menyipitkan kedua matanya kala orang tersebut berjalan mendekat ke arahnya.

"Waaaahhh ternyata seorang Lee Jeno sosok yang dikenal sempurna luar dalam menyimpan sisi menyedihkan sendirian"

"Pasti berat kan hidup sebagai anak tunggal keluarga kaya raya?!"

"Sejak kapan lo ada disini?" Tanya Jeno sinis

My Stranger Husband || Jenrina ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang