[Kesempatan Kedua]

3K 277 9
                                    

Jeno dengan penampilan acak-acakan serta darah yang mengering di sudut bibir dan hidungnya datang ke panti asuhan untuk menemui Karina.

Jeno turun dari mobil dan berjalan dengan langkah tertatih-tatih menuju pintu panti.

Tok.... tok... tok...

Tok... tok... tok...

Tok... tok... tok...

Jisung yang kebetulan masih berada di ruang tengah melihat ke arah pintu.

"Siapa tu datang malam-malam begini" monolog Jisung

Tok... tok... tok..

"Apa bunda Wendy? Kalo bunda ngapain ngetuk pintu segala kan bisa langsung masuk aja"

Tok... tok... tok...

Tok... tok... tok...

"Gak sabaran banget jadi orang" kesal Jisung

Tok... tok... tok...

"Sabar yaelah"

Jisung pun berjalan dan membuka pintu panti asuhan.

"Sia-----, orang aneh???"

"Ka...ri...na..." ucap Jeno kesusahan

"Kak kak kenapa kak?"

"Gue... nyari... uhuk... Karina... uhuk... uhuk.."

"Mending masuk dulu deh"

Jisung memapah Jeno untuk duduk di sofa ruang tengah.

Karena mendengar suara gaduh dari depan, Dejun pun keluar dari dalam kamarnya.

"Jisung ada apa?" Tanya Dejun

Jisung menunjuk Jeno yang terlihat masih ngos-ngosan dengan dagunya.

"Jeno..?" Batin Dejun

"Dia kenapa?" Tanya Dejun dan Jisung hanya menggeleng

"Ambilin air putih di belakang"

Jisung pun berlari ke dapur untuk mengambil segelas air putih untuk tamu tidak sopan yang datang diatas jam sepuluh malam.

Jisung kembali dengan segelas air putih dan menyerahkannya pada Jeno.

Setelah sedikit tenang, Jeno kembali menatap Jisung. "Tolong panggilin Karina, ada yang harus gue omongin sama dia"

"Sekarang?"

"Iyaa, karena ini penting"

Jisung melihat ke arah Dejun untuk meminta persetujuan dan Dejun menganggukkan kepalanya.

Jisung menghela napas dan berjalan menuju kamar Karina berada.

Tok... tok... tok...

"Kak, kakak belum tidur kan? Aku masuk ya" ucap Jisung

Klek...

Jisung membuka pintu kamar Karina dan melihat wanita yang lebih tua darinya itu duduk di atas kasur.

"Kak, di depan ada orang an---, eh... maksud aku kak Jeno, dia nyariin kakak"

"Udah malam Sung, kakak ngantuk mau tidur" alibi Karina

"Tapi kata kak Jeno ada yang mau diomongin sama kakak"

"Suruh pulang aja dia, kakak mau tidur"

Karina kemudian merebahkan dirinya diatas kasur bersiap untuk tidur.

Sebenarnya Karina sudah lebih dulu tau soal kedatangan Jeno sebab dia tidak sengaja mengintip dari jendela saat mendengar suara mesin mobil berhenti di depan panti asuhan.

My Stranger Husband || Jenrina ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang