Atmosfer ruangan divisi produksi dan pemasaran pagi ini tidak bersahabat sama sekali.
Jeno dan Jaemin masih belum berbaikan ditambah lagi dengan Renjun yang moodnya hancur gara-gara laporannya ketumpahan kopi akibat ulahnya sendiri.
"Jun, kata pak Doyoung laporannya bisa lo serahin paling telat sebelum rapat evaluasi" ujar Mark yang baru selesai menghubungi atasannya
"Rapat evaluasi jam berapa?" Tanya Haechan
"Selesai makan siang" jawab Mark
"Mau gue bantu ngeprint ulang laporannya gak?" Tawar Haechan
"Gak" jawab Renjun menggeleng dengan ekspresi yang masih masam
Setelah itu kelima laki-laki di ruangan tersebut sibuk dengan kerjaannya masing-masing.
Sampai dua jam kemudian Jeno berdiri dari duduknya.
"Mau kemana Jen?" Tanya Mark
"Pantry"
"Nitip" seru Haechan
"Bareng lah" jawab Jeno
"Minta tolong napa sih? Kerjaan gue masih banyak ini"
"Ya sama gue juga masih banyak kerjaan"
"Gue aja" ucap Jaemin yang juga bangkit dari duduknya dan langsung berlalu keluar
Jeno yang tau kalau Jaemin juga pergi ke pantry mengurungkan niat awalnya dan kembali duduk di kursinya.
"Gak jadi?" Tanya Mark
"Males" jawab Jeno singkat
"Marahan mulu kayak bocah sd, baikan sana lo berdua" celetuk Haechan
"Yang satu gengsian yang satu bodo amatan, ya mau gimana lagi" sambar Renjun yang masih fokus mengetik
"Diem lo, lo gak diajak" balas Jeno menunjuk Renjun
Renjun yang moodnya mulai membaik tidak membalas ucapannya Jeno. Capek juga dia ngeliat Jeno sama Jaemin yang hobinya marahan terus.
Tidak beberapa lama kemudian Jaemin kembali ke ruangan dengan membawa empat cup kopi hitam panas.
Jaemin pun membagikan tiga kopi lainnya untuk Mark, Renjun dan Haechan.
"Untuk Jeno gak ada?" Tanya Haechan setengah berbisik
"Tadi katanya dia mau ngambil sendiri kan ke pantry" jawab Jaemin sengaja melantangkan suaranya
Haechan udah menghela napas karena dia udah tau apa yang bakal terjadi setelah ini padahal dia sengaja tadi bisik-bisik.
"Biasa aja dong lo, kekanakan banget" semprot Jeno yang paham maksudnya Jaemin
"Lo ngomong sama gue?" Tanya Jaemin dengan muka datarnya
Sepertinya seorang Na Jaemin memang terlahir dengan bakat alami dalam memancing keributan.
"Jeno Jaemin ini di tempat kerja" tegur Mark
Jaemin pun akhirnya kembali ke tempat duduknya sementara Mark dan Haechan cuma bisa geleng-geleng kepala.
Renjun? Dia udah tutup mata tutup telinga sama urusan kedua sahabatnya itu.
Waktu berlalu dan sekarang sudah waktunya jam makan siang.
Mark mengajak anggota timnya untuk makan siang di luar hari ini.
"Bang Mark gue gak ikut ya" ucap Jeno
"Kenapa lagi?" Tanya Mark
"Gue mau izin pulang, gak enak badan"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stranger Husband || Jenrina ✔
RomanceDua orang yang tidak saling mengenal bahkan bertemu saja tidak pernah tiba-tiba terikat dalam sebuah janji yang disebut pernikahan. Lalu, bagaimana keduanya menjalani kehidupan dengan status suami istri ketika sang pria hatinya sudah milik orang lai...