Sepuluh hari sudah berlalu sejak kecelakaan yang dialami oleh Jeno.
Peyangga di kaki Jeno sudah dilepaskan, sekarang hanya tangannya yang masih membutuhkan waktu lebih lama untuk penyembuhan.
Kata dokter masa penyembuhan Jeno terbilang cukup cepat, mungkin karena laki-laki itu mengikuti semua saran dokter atau mungkin karena Karina merawat suaminya dengan sangat baik.
Selama masa penyembuhan Karina membantu Jeno tanpa diminta. Gadis itu dengan sabar melakukan apapun yang diinginkan oleh Jeno, dia bahkan tidak mengeluhkan satu hal pun.
"Gue udah dua minggu gak mandi, hari ini pengen mandi" ucap Jeno
Karina yang sedang memasukkan baju yang sudah selesai di setrika ke dalam lemari Jeno menoleh ke belakang.
"Mandi? Kamu mau mandi?" Tanya Karina
"Gue gak mau mandi bareng lo" kata Jeno
"Haa? M-maksudnya?" Tanya Karina agak kaget
"Gue bilang, gue pengen mandi tapi gue gak mau lo yang bantuin gue mandi" Jeno dengan cepat menjelaskan maksud ucapannya
"Oohhh...," Karina tampak menghela napas lega
"Panggilin papa dong" suruh Jeno
"Kamu ada perlu sama papa?"
"Bukan urusan lo, buruan sana turun"
"Tapi papa lagi gak ada di rumah"
Kening Jeno berkerut. "Papa kemana?"
"Kan tadi pagi udah berangkat ke luar kota sama mama" jawab Karina
"Kok gue gak tau?"
"Kamunya masih tidur tadi"
"Kenapa lo gak ngasih tau gue pas gue udah bangun?"
"Barusan aku ngasih tau kamu"
Suasana seketika hening karena mereka berdua sama-sama diam.
"Yaudah, ambilin gue buah sana" ucap Jeno memecah keheningan
"Kamu mau buah apa?" Tanya Karina
"Apa aja"
Karina kemudian menutup pintu lemari dan turun menuju dapur untuk mengambilkan buah-buahan.
Sebenarnya Jeno sudah bisa turun sendiri ke lantai satu karena kakinya memang sudah pulih tapi dia lebih senang menyuruh-nyuruh Karina.
Tidak beberapa lama kemudian Karina kembali ke dalam kamar membawa piring berisi buah semangka yang sudah di potong-potong.
"Semangka lagi? Di rumah ini cuma ada semangka apa ya? Ini rumah gue apa rumah bang Mark sih" ucap Jeno
"Tadi kata kamu buah apa aja" bingung Karina
"Tapi nggak semangka juga, kemarin juga semangka"
"Di dapur ada semangka, pir sama pisang, kamu gak suka pisang kan?"
"Tuh ada pir, kenapa gak ambil pir aja"
"Kemarin kamu bilang pir nya gak manis, kamu gak mau jadinya aku bawain semangka"
"Kapan gue bilang?"
"Kemarin"
"Gak ingat tuh"
"Kamu ba-----"
"Udah sana buahnya ganti sama pir, gue bosan makan semangka mulu"
"Yaudah sebentar ya" kata Karina
Setelah Karina menutup pintu kamar, Jeno menyunggingkan senyumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stranger Husband || Jenrina ✔
RomanceDua orang yang tidak saling mengenal bahkan bertemu saja tidak pernah tiba-tiba terikat dalam sebuah janji yang disebut pernikahan. Lalu, bagaimana keduanya menjalani kehidupan dengan status suami istri ketika sang pria hatinya sudah milik orang lai...