Entah apa yang terjadi pada Haechan tapi pria berkulit tan itu tiba-tiba mengajak Jaemin menemaninya ke bar.
Jaemin sempat menolak dengan alasan banyak kerjaan tapi melihat wajah memelas Haechan akhirnya Jaemin pun setuju.
Mereka berdua pun pergi ke bar setelah pulang dari kantor tanpa mengabari teman-teman yang lain.
"Lo ada masalah sama Giselle ya?" Tanya Jaemin
Haechan tidak menjawab ia malah menenguk segelas wine.
"Masalah apa lagi kali ini?"
"Mami nyuruh gue putus sama Giselle" jawab Haechan pelan
"Haaa? Kok tiba-tiba?" Tanya Jaemin kaget
"Mami gak sanggup lagi ngeliat gue ditolak terus sama keluarga Giselle, kata mami daripada harga diri gue diinjak-injak mending gue cari perempuan lain"
"Terus lo ngomong sama Giselle?"
"Mana mungkin gue ngomong ke Giselle, justru mami yang sampein langsung ke Giselle dan lo tau sendiri apa yang terjadi selanjutnya"
"Gue sama Giselle gak pernah bertengkar sehebat kemarin, dia bahkan sampe terbang ke Jepang cuma untuk ngehindarin gue"
Haechan mengacak rambutnya frustasi. "Jaem gue gak mau putus sama Giselle, lo tau gimana gue menjaga hubungan gue sama Giselle selama bertahun-tahun meski orangtuanya gak ngerestuin"
"Perjuangan gue buat luluhin hati orangtua Giselle belum selesai Jaem kenapa mami malah maksa gue buat berhenti?!"
Haechan kemudian menengak satu botol wine yang ada di depannya.
"Woy woy woy udah gila ya lo" Jaemin merebut botol wine tersebut
"Galau sih galau tapi ya gak gini juga dong" kesal Jaemin
"Gue tau lo cinta mati sama Giselle, gue tau gak gampang buat ngelepasin dia tapi bisa gak lo berpikir dengan rasional?"
"Gue bukan mendukung ucapan mami lo tapi mau sampe kapan lo berjuang untuk dapatin hati orangtua Giselle? Mereka secara terang-terangan bilang gak suka sama lo gak ngerestuin hubungan kalian, lo udah coba selama bertahun-tahun tapi orangtua Giselle masih sama"
"Coba deh lo jujur sama gue, sebenarnya lo juga merasa harga diri lo diinjak-injak tapi lo menahan diri cuma demi Giselle"
"Jaem gue ngajak lo bukan untuk dengar nasehat lo, gua cuma mau lo duduk diam dan dengar curhatan gue" ucap Haechan tajam
"Terserah" ujar Jaemin lalu merebahkan kepalanya di sandaran sofa bar
Haechan semakin tenggelam dengan kegalauannya sampai tidak sadar sudah menghabiskan berbotol-botol wine sendirian.
Jaemin hanya menatap Haechan tanpa niat mencegah, dia membiarkan sahabatnya itu mabuk sampai nanti hilang kesadaran jadi dia hanya perlu mengantarkannya pulang saja.
Tapi kemudian Haechan tiba-tiba berdiri dengan sempoyongan.
"Mau kemana lo?" Tanya Jaemin
"Em... hmm... to...i...let..."
"Gue temenin dah"
Bruukkk....
Jaemin baru saja berdiri dari duduknya namun Haechan yang memang sudah sangat mabuk jatuh ke lantai.
Sialnya sebelum ambruk, Haechan muntah di jas seorang pria yang sepertinya seorang bos besar dari kumpulan genk sebab dibelakangnya ada banyak pria berbadan besar penuh dengan tatto.
"Haissshh sialan, siapa yang memuntahkan kotoran anjing ke jas mahal ku" kesal pria itu
Jaemin sudah menelan salivanya berkali-kali hanya dengan melihat pria-pria berbadan besar di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stranger Husband || Jenrina ✔
RomanceDua orang yang tidak saling mengenal bahkan bertemu saja tidak pernah tiba-tiba terikat dalam sebuah janji yang disebut pernikahan. Lalu, bagaimana keduanya menjalani kehidupan dengan status suami istri ketika sang pria hatinya sudah milik orang lai...