🪐 23 • Kandas? 🪐

95 13 0
                                    

"DOR! Hayo, ngapain lo, hah?! Dasar penguntit!" pekik Sofi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"DOR! Hayo, ngapain lo, hah?! Dasar penguntit!" pekik Sofi. 

Sontak saja Bobi terlonjak kaget. Lelaki itu spontan memelototi Sofi karena jantungnya dirasa sedikit bergeser akibat teriakan sang gadis yang bukan main itu. Ingin sekali Bobi mencerocos jika tidak ada suara yang mendahuluinya.

"Astagadragon, kapan, ya, kadal satu ini tobat? Lo lagi ngapain, sih, Bob?" Bima bersidekap dada, lantas menanyakan gelagat aneh Bobi. Bagaimana tidak, sahabatnya itu tampak seperti buronan yang sedang bersembunyi.

"Ssttt, diem dikit, bisa nggak, sih?" bisik Bobi dengan raut kesalnya.

"Gue lagi menjalankan misi rahasia, nih. Udah, sana, sana, sana! Ganggu gue aja," lanjutnya mengusir sepasang kekasih itu.

Tentu saja, Bima dan Sofi tidak akan menurut. Menyadari respons yang cukup serius dari sang lawan bicara, mereka spontan mengamati Bobi yang tampaknya tengah memantau sesuatu. Mengikuti arah pandang lelaki dengan topi terbalik itu, akhirnya Bima dan Sofi menemukan objek yang sedari tadi sudah diawasi. Ternyata, oh, ternyata, Bobi sedang mengintai pertengkaran sepasang kekasih.

"Ini maksudnya apaan, sih, Ger?!" bentak Sherinna.

"Aku pikir kamu cinta sama aku," sambungnya, "tapi nyatanya nggak!"

Ya, Gerald dan Sherinna, pasangan kekasih yang sudah terikat selama empat tahun itu terlihat akan memutuskan hubungannya. Menatap kecewa pada sang lelaki idaman, Sherinna menggeleng tidak percaya. "Udah, lah, ya, aku rasa cukup sampai di sini aja."

"Hei, jangan ngomong kayak gitu, dong." Gerald berusaha menjelaskan. "Sherin, dengerin aku dulu ..., kamu jangan main ambil keputusan sendiri kayak gini."

Tertawa meremehkan, Sherinna melayangkan tatapan sinisnya. "Mau sampai kapan, sih, kamu bohongin aku? Belum cukup kamu berhubungan sama dia di belakang aku, hah? Sekarang jawab ..., seberapa sering kalian chat-an, sampe ada kata-kata 'miss you' segala? Kalian udah sedeket apa, sih? Apa maksudnya, coba?"

"Tenang dulu, oke? Biar aku jelasin. Aku nge-chat Ratna karena kita memang ada tugas kelompok bareng. Ya, kamu bayangin aja, lah. Dalam lima mata kuliah, kita, tuh, selalu satu kelompok," tutur Gerald.

"Kelompok bareng, sih, kelompok bareng, Ger ..., tapi aku rasa nggak perlu, lah, sampe chat-an setiap hari, apalagi dia rajin kirimin kamu emote love! Dan, parahnya ..., kamu terima-terima aja, bahkan kamu sama sekali nggak pernah ngomong sama aku tentang hal ini! Kamu sadar, nggak, sih, kamu mikir, nggak, sih?! Aku ini pacar kamu, loh." Sherinna meluapkan emosinya.

Dari kejauhan, Bobi masih antusias menyimak. "Hohoho, bagian ngeri-ngeri sedepnya mau dimulai, nih. Mampus, kan, lo, makanya jangan menyia-nyiakan berlian," gumamnya. Tak heran, dahi Bima dan Sofi berkerut ketika mendengarnya. Menepis sesaat rasa penasaran mereka, keduanya memilih kembali memperhatikan dengan seksama.

Aku Sandaranmu ✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang