🪐 25 • Pacar Gue 🪐

91 13 0
                                    

Dirasakan sela-sela jarinya terisi oleh jemari lain, Tania sontak melebarkan mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dirasakan sela-sela jarinya terisi oleh jemari lain, Tania sontak melebarkan mata. Mengamati sejenak perbedaan ukuran tangan mereka, gadis itu lantas beralih menatap Ian yang sedang sibuk meladeni Andra dan Liam. Ini pertama kalinya ia digenggam oleh seorang lelaki. Rasanya tak bisa dijelaskan, tetapi—entah mengapa—Tania tidak keberatan.

"Tania itu pacar gue," tegas Ian, "jadi jangan pernah lo berani sentuh dia lagi."

"Paham?" lanjutnya.

Deg. Hebat sekali, pernyatan Ian sukses mengguncang seisi Ruang Nyamuk. Beragam reaksi ditunjukkan oleh sebagian mahasiswa yang mengincar Ian. Ada yang mencangah, ada yang tersedak, ada pula yang langsung bisik-bisik, bahkan ada yang sampai menjatuhkan sendok hingga acara makannya mendadak kacau. Sementara Tania? Gadis itu menutup rapat mulutnya, tak berani membuat pergerakan apa pun.

"Apa? Ian gue udah sold out lagi? Cepet amat, sih! Perasaan tadi gue dapet kabar kalau dia baru putus!"

"Aduh, gagal lagi, dong, gue jadi pacarnya si ganteng? Ah, sebel, sebel, sebel!"

"Dunia ini nggak adil, woi! Tolong, dong, stok orang ganteng menipis, nih!"

Tanpa diduga, di tengah para gadis yang masih ketar-ketir menunggu pengakuan lebih lanjut, sorakan dari meja paling ujung tiba-tiba mencuri atensi.

"Wuh, KASIH TAU, Ian! Itu baru namanya gentleman!" pekik Bima yang juga turut menghentikan acara makannya akibat tindakan sang sahabat. Terlalu bersemangat, lelaki jangkung itu refleks menggebrak meja.

Berperan sebagai penyokong Bima, tentu saja Sofi harus selalu siap menjalankan tugasnya. "Yuhuuu, Tania udah nggak single lagi, yeay!" Jujur, Sofi mendadak ingin menjadi pemandu sorak setelah melihat kejadian barusan.

Tidak mau kalah, Bobi yang semula sedang menikmati mi ayamnya pun sampai berdiri tegak, memberikan restu secara penuh. "Itu baru sahabat gue! Jadi, sekarang udah official, nih?!" Sulit dipercaya, Bima, Sofi, dan Bobi yang menyaksikan kronologinya sejak awal pun dibuat takjub.

Perlahan, Tania makin menyembunyikan dirinya di balik punggung tegap Ian akibat hiruk pikuk suara mahasiswa UH yang kian meningkat, ditambah dengan semua pasang mata yang tertuju pada mereka. Tidak betah menjadi pusat perhatian, gadis itu refleks menunduk. Untung saja ada Ian yang segera menyadari, sehingga ajakan pergi pun keluar dari mulutnya.

"Ayo, Tan," ajak sang pangeran kampus. Paham betul bagaimana keadaan saat ini, Ian lekas menarik Tania ke meja yang sudah lebih dahulu ditempati oleh para sahabatnya.

Sementara Andra dan Liam? Mereka angkat tangan, memilih mundur teratur. Keduanya menyadari bahwa Tania sudah dicap menjadi milik most wanted UH dan itu artinya tidak ada lagi yang bisa menghalangi, apalagi menganggu gugat. Tak heran, belum ada lelaki lain yang sanggup menyaingi pesona Ian. Oleh karena itu, kebanyakan dari mereka memutuskan menyerah kala mengetahui bahwa lawannya ternyata Drian Alaskar. Bukan levelnya, kalau kata orang-orang.

Aku Sandaranmu ✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang