🪐 72 • Libur Semester 🪐

36 3 0
                                    

Libur semester memang waktu yang tepat untuk refreshing, seperti yang dilakukan oleh tiga pasangan kekasih ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Libur semester memang waktu yang tepat untuk refreshing, seperti yang dilakukan oleh tiga pasangan kekasih ini. Pink Beach, Pulau Komodo dipilih menjadi tempat destinasi mereka. Sebenarnya, ide tersebut berasal dari Bobi. Awalnya, Ian menolak, tetapi setelah dipikir-pikir, ada baiknya juga mengalihkan perhatian sejenak dari proposal yang penuh coretan, ditambah dengan sedikit bujukan dari Tania. Alhasil, rencana untuk berlibur bersama tak lagi hanya sekadar wacana.

 Alhasil, rencana untuk berlibur bersama tak lagi hanya sekadar wacana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Picture by detik.com)


Para lelaki tampil keren dengan baju pantai, tak lupa dengan kacamata hitamnya. Tak mau kalah, para gadis juga tampil cantik dengan gayanya masing-masing. Seperti biasa, Tania tampak memesona hanya dengan kaus polos berwarna putih yang dipadukan dengan celana kulot bermotif bunga, tanpa ada riasan di wajahnya sedikit pun. Cantiknya natural, kalau kata Ian.

Sofi terlihat imut dengan midi dress sederhana bermotif floral, sedangkan Amel tampak manis dengan maxi dress bermotif kupu-kupu. Kompak mengenakan topi pantai agar terlindung dari sinar matahari, ketiganya berlari, menginjakkan kaki telanjang mereka di atas hamparan pasir.

Menakjubkan, pasirnya yang bersemu warna merah muda menciptakan suasana romantis di garis pantai. Para lelaki hanya mampu terdiam, memandang kagum ke arah kekasihnya masing-masing. Ah, jelas sekali raut ceria terpancar dari wajah mereka kala menikmati pemandangan yang tersaji di hadapannya.

Bobi sebagai orang yang pertama kali tersadar pun refleks mengedipkan matanya berulang kali. Iseng melirik ke arah dua temannya yang masih mematung, lelaki itu mendadak tersenyum jail. "Aduh, sejak kapan ada bidadari di pantai kayak gini? Lama-lama, sekalian aja gue sikat tiga-tiganya, kali, ya."

Aktivitasnya terganggu, Ian dan Bima spontan mendelik tajam ke arah Bobi. Beralih berbicara lewat kontak mata, kini keduanya tersenyum misterius. Ah, sepertinya mereka sudah menemukan cara yang bagus untuk memberikan pelajaran pada Bobi. Terbukti, dalam hitungan ke tiga, Ian dan Bima kompak menjalankan aksi.

"Eh? Lo berdua mau ngapain gotong-gotong gue?! Eh, eh, eh, lepasin gue, Orang-Orang Sinting!" pekik Bobi, ketika tubuhnya tiba-tiba terangkat.

CEBUR! Dugaan Bobi benar, ternyata Ian dan Bima memang berniat menjatuhkannya ke dalam air. Tak ayal, lelaki itu menatap kesal pada keduanya seusai mengusap wajah. "WOI! Ian, Bima, SIALAN! Sini, gue pelontosin kepala lo berdua, ya!" Sayang sekali, kedua sahabatnya tak berniat menanggapi, tetapi malah bertos ria.

Aku Sandaranmu ✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang