🪐 68 • Baku Hantam 🪐

37 2 0
                                    

Lagi-lagi, Bima melakukan awalan yang baik karena berhasil mendapatkan bola yang dilempar wasit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi-lagi, Bima melakukan awalan yang baik karena berhasil mendapatkan bola yang dilempar wasit. Bergerak cepat, ia langsung mengoper bola ke arah Bobi. Namun, sayang, di saat Bobi sedang berusaha menggiring bola, tiba-tiba saja Jonathan mencurinya. Tak heran, mantan kekasih Amel itu menebar seringai selama per sekian detik.

Saling membalas, tampaknya aksi Jonathan dalam menerobos pertahanan lawan juga harus gagal karena ada Ian yang mencegat. Tak ayal, kapten tim FF itu lekas mendribel bola, lantas melakukan bounce pass ketika berhadapan dengan Ammar—center tim OC—yang memang berpostur lebih tinggi darinya.

Hasil yang manis sukses didapat, terbukti umpan Ian berhasil ditangkap lagi oleh Bobi. Melihat adanya peluang untuk mencetak poin, dengan gesit ia melakukan lay up. Sayangnya, kesenangan itu tak berlangsung lama, mengingat Billy—kapten tim OC—berhasil melakukan serangan balasan dan mencetak poin bagi timnya.

Berhasil memimpin permainan, tim OC telah melancarkan strategi full court pressing sejak awal, sehingga tim FF terlihat agak kesulitan. Ya, pergerakan Ian dan kawan-kawan sedikit terhambat dan ring mereka juga beberapa kali kemasukan. Alhasil, kuarter pertama berakhir dengan skor sementara 18-10 untuk tim OC.

Berniat melakukan evaluasi terhadap permainan barusan, tim FF sepakat untuk menuju ruang istirahat terlebih dahulu. Akan tetapi, nahas, mereka malah dihadang oleh para anggota tim OC yang kebanyakan bertingkah menjengkelkan, terutama Jonathan Lim.

"Cihuy, ada yang kalah, nih! Padahal, tadi kita baru pemanasan. Tapi, kayaknya udah kewalahan. Dasar sampah masyarakat! Permainan lo semua payah! Larinya aja lama kayak bebek pincang," ejek mantan kekasih Amel yang memang suka memancing keributan itu.

Berbeda dengan Jonathan yang menyindir seluruh anggota tim lawan, Billy lebih tertarik mengomentari permainan Ian. Tersenyum meremehkan, lelaki itu melirik rivalnya. "Keliatannya skill lo menurun jauh, Ian. Kalau gini caranya ..., Tania bisa pindah ke tangan gue." Billy sengaja mendekatkan dirinya ke arah Ian, berniat membisikkan sesuatu. "Oh, ya, ngomong-ngomong ... tangannya lembut juga."

Tak ayal, Ian mengepalkan tangannya kala mendengar senggolan kapten tim OC itu. "Ini peringatan kedua, Bill, gue udah wanti-wanti sama lo." Masih mampu menahan amarah, Ian berucap dengan penuh penekanan. "Jauhin Tania, jauhin PA-CAR GU-E."

Tak mau ikut campur, anggota tim FF lainnya memutuskan untuk berdiam diri. Bukannya tak bisa melawan, tetapi biarlah Ian yang menyelesaikannya. Mereka hanya akan bertindak, jika memang dibutuhkan. Ya, kalau boleh jujur, sebenarnya Bobi juga terlihat kesal. Namun, ia masih berusaha menahan agar tak terjadi kegaduhan di sini.

"Lo pikir, lo siapa berani merintah gue?" Billy berucap enteng. "Ah, setelah dipikir-pikir, gue kasian sama Tania, sih. Dia harus pacaran sama orang yang nggak berakhlak kayak lo. Pemarah ..., arogan ..., sok kuat, tapi ujung-ujungnya ... PE-NGE-CUT."

Gelak tawa menyambut perkataan Billy, Jonathan turut memanas-manasi. "Ha-ha-ha, lo kalau ngomong suka bener, Bill! Ngakunya, sih, Kapten FF yang paling hebat, tapi nyatanya ... nggak lebih dari badut jalanan."

Aku Sandaranmu ✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang