Sesampainya di Magical Fairy, Aurora segera bergegas menuju Istana Peri. Tanpa sepengetahuan siapa pun, ia menggunakan sihirnya untuk sementara waktu mengubah bayi itu menjadi bunga. Hal ini dilakukannya agar tidak menarik perhatian atau menimbulkan kecurigaan dari para peri lainnya.
Setibanya di istana, Aurora bertemu dengan asistennya, Erydice Peri, yang selama ini setia membantu mengurus tugas-tugas para peri tumbuhan saat Aurora pergi.
"Erydice, bagaimana keadaan di sini selama aku pergi?" tanya Aurora, mencoba bersikap tenang meski pikirannya dipenuhi kebingungan tentang bayi yang dibawanya.
Erydice, dengan senyuman ramah, menjawab, "Semua berjalan lancar, Aurora. Para peri tumbuhan menjalankan tugas mereka dengan baik. Apakah ada sesuatu yang terjadi di dunia manusia?"
Aurora hanya mengangguk kecil, mencoba menyembunyikan kekhawatirannya. Namun, dalam hati, ia tahu bahwa ia harus segera menemui Ratu Peri untuk mengungkapkan hal aneh yang ditemukannya.
Namun dilain sisi Eurydice peri penasaran dengan bunga yang dibawa oleh Aurora peri
"Aurora, kau membawa banyak sekali bunga, dan ini terlihat sangat unik! Apa bunga ini sangat berkhasiat hingga kau memetik begitu banyak? Apa kau akan membuat obat herbal? Apakah ini untuk proyek obat baru? Kami akan senang sekali jika bisa membantu lebih banyak makhluk! Bolehkah aku jadi yang pertama membantumu membuat obat ini? Bolehkah? Bole..."
Ocehan Erydice terhenti ketika Aurora, yang sudah merasa terganggu, mengangkat tangannya untuk menghentikan aliran kata-kata.
"Tu-tunggu, Ery. Bunga ini... aku membawanya hanya untuk kujadikan pajangan di kamarku. Aku tidak akan membuat obat dengan bunga ini sekarang. Jadi, tolong, biarkan aku segera memajangnya," jelas Aurora dengan suara tegas namun tetap berusaha tenang.
Erydice, dengan wajah ceria yang tidak surut sedikit pun, kembali bertanya, "Oh, bolehkah aku membantumu memajang bunga itu? Aku akan sangat senang membantu!"
"Tidak, Ery. Maaf, tapi bunga ini akan kupajang sendiri. Lagi pula, kau masih punya tugas membantu para peri lainnya, kan? Jadi, dah..." ucap Aurora dengan nada tegas sambil bergegas pergi, meninggalkan Erydice yang tampak sedikit kecewa namun tetap tersenyum.
Aurora segera melanjutkan langkahnya menuju Istana Peri. Ia tidak bisa berlama-lama, karena wujud bayi yang telah ia sulap menjadi bunga mungkin tidak akan bertahan lama. Perasaan gelisah terus menghantuinya, dan ia tahu bahwa setiap detik sangat berarti untuk mengungkap misteri besar yang menyelubungi bayi itu.
Erydice peri
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy Queen
FantasyAku, seorang anak dari Dewa Kehidupan, harus menjalani reinkarnasi ke Alam Peri dan hidup sebagai seorang putri di sana. "Hah... pasti merepotkan," ujarku dengan nada malas. Bagaimana kelanjutan hidup anak Dewa Kehidupan ini? Apa yang membuatnya sel...