Bab 26 : Siapa dia?

107 9 0
                                    

Waktu sarapan pun sudah berlalu, kini Banny peri dan Aldrick sedang duduk-duduk santai di taman

"Hey Banny sebenarnya Kakak punya banyak cerita waktu berada di Akademi loh, tapi kali ini kakak mau menceritakan tentang orang yang selalu menarik perhatianku. Apakah kau mau mendengarnya?" tanya Aldrick

"Yah terserah" ucap Banny malas

Aldrick Sebenarnya sudah menyerah dengan tingkah laku Banny peri, Tapi ya mau bagaimana lagi Aldrick harus  terbiasa dengan tanggapan dingin Banny seperti ini

"Oke aku akan menceritakan secara singkat saja agar kau tidak bosan. Jadi waktu awal aku masuk akademi aku sudah menduga dia adalah manusia biasa dan aku ingat kata para Peri jika manusia biasa bisa masuk ke akademi berarti dia itu orang yang jenius, bukan bukan, tapi dia sangat jenius. Tetapi kau tahu kan kalau Di akademi  kejeniusan itu tidak ada artinya. Jadi dia menjadi korban bully oleh anak-anak yang memiliki kekuatan, aku selalu melindunginya tapi saat tidak ada aku dia langsung ditindas lagi oleh mereka. Dia sering bolak-balik ruang kesehatan untuk memulihkan kondisinya, aku selalu memperhatikannya dan dia semakin sering pergi ke ruangan itu walau dia tidak ditindas dia selalu pergi ke ruang kesehatan itu. Sampai-sampai aku tahu kalau dia pergi ke ruang kesehatan untuk mempelajari sihir penyembuhan bertahun-tahun, dia belajar sihir penyembuhan pada peri  yang ada di ruang kesehatan dan akhirnya dia benar-benar mahir dalam sihir penyembuhan"

"Waktu kau terluka aku jadi kepikiran pada dia, kalau saja dia ada di sampingmu dan bukan aku mungkin dia bisa menyelamatkan sayapmu" Aldrick menyesal dan menundukkan kepalanya

"Kenapa kau selalu memikirkan sayap itu sih, lagian kalau udah hilang ya udahlah. Kali ini dengarkan Aku baik-baik kak kalau saja dia ada di sana kemungkinan besar dia juga akan ikut ditindas lalu ujung-ujungnya sayapku juga pasti diambil oleh mereka dan pasti mereka akan menjual sayapku itu, dan kemungkinan besar mereka juga masih hidup dengan tenang di luar sana" kesal Banny sampai-sampai dia menggertakan giginya

"Dan kalau masalah terbang aku ingin berjalan beriringan dengan Kaka" ucap Banny, Aldrick hanya bisa tersenyum mendengar itu semua

'Sebenarnya aku bisa saja menggunakan sayap Dewi tapi untuk Sekarang aku tidak boleh terlihat mencolok' batin Banny

"Kurasa sekarang aku tidak perlu khawatir lagi ya"senyum Aldrick terbentuk di wajahnya

"Aku bukan anak kecil tahu huh" dengus Banny

"Hahaha... Tapi di mata Kakak kau tetaplah adik kecil yang manis" goda Al

"Apaan sih" jawab Banny dengan muka datarnya

'Sepertinya sudah tidak ada yang aku khawatirkan lagi dan sekarang aku sudah siap menjalankan tugas ku yang sesungguhnya' batin Aldrick

Tiba-tiba Aldrick pun memeluk Banny dengan sangat erat, banny yang terkejut dan merasa janggal hanya diam saja

"Kau mau pergi ke mana?" tanya Banny datar

"Apa maksudmu Aku hanya ingin memeluk adik kecilku ini" Aldrick menyangkal pertanyaan Banny

"Kau ingin bicara apa kalau kau tidak memberitahuku aku yang akan membaca pikiranmu" ucap Banny

"Aku memang selalu kalah oleh adikku ini" kekeh Al

"Dasar" Al pun mengacak-acak rambut Banny, lalu membuka portal dan pergi entah ke mana

"Dia kakak yang sangat menyebalkan" pinta Banny

"Tapi kau selalu menganggap dia kakak tersayang mu kan Tuan Putri hihihi" tawa pelan Trinly

#Di tempat Aldrick
Aldrick membuka portal dan dia kini tepat berada di bawah pohon sihir, dia pun hanya duduk di bawah pohon dan mulai menulis surat

"Aku tidak sanggup mengucapkan kata perpisahan dengan Banny lagi, tapi aku harus melaksanakan tugasku di dunia manusia aku harus menjaga kedamaian di dunia manusia walau ini berat untuk meninggalkan Banny tapi harus aku lakukan" gumam Al sambil menulis surat itu

"Kau Aldrick kan" tiba-tiba ada suara bergema di tempat itu

"Siapa itu" waspada Al

"2 tahun lagi di tempat Aorora menemukan mu, aku akan menceritakan kehidupan peri yang sekarang menjadi adikmu itu" kemudian suara itu pun menghilang

"Kehidupan Banny peri" bingung Aldrick.

Fairy Queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang