Fairy Queen

Bab 83

Satu Minggu pun telah berlalu setelah undangan minum teh dari para pemimpin kitsune dan vampir itu, dan kini Banny sedang membaca surat dari Lin pemimpin para vampir yang mengundang nya untuk datang ke dimensi nya

"Istri Lin ingin bertemu denganku?,wahh aku tidak sabar bertemu dengan istri nya itu, sebaiknya aku cepat-cepat bersiap lalu segera pergi ke dimensi vampir" senang Banny yang tidak sabar bertemu dengan istri Lin itu

❄️

"Hormat kami kepada pemimpin peri Banny peri" ucap para penjaga yang sudah menunggu kedatangan Banny di depan portal

"Banny" panggil Lin

"Mari ku antar kamu ke taman, istri ku menunggu mu di taman" ucap Lin, kamu pun mengangguk perkataannya itu dan mengikuti nya dari belakang

"Aku senang kamu bisa datang kesini, aku ingin anakku mendapatkan berkah langsung dari mu Dewi" ujar Lin

"Tidak usah sungkan aku pasti akan memberikan berkah pada anak mu lin" tanggap Banny

Sampai akhirnya mereka berdua pun sampai di taman istana vampir itu

"Banny, ini istri ku namanya Lily" Lin pun memperkenalkan istri nya itu

Deg

Banny pun terdiam sejenak memperhatikan istri Lin dari atas sampai bawah

"Hormat ku kepada sang pemimpin peri, aku lily istri dari Lin" ucap nya yang membuat Banny kembali fokus

"Ah ya Lily ya salam kenal"

"Duduklah di sini, aku ingin berbincang bincang dengan mu Banny" pinta Lily

"Aku masih ada pekerjaan di dalam, aku akan kembali melanjutkan pekerjaanku, kalian bicarakan berdua" kata Lin

Kamu pun hanya mengangguk

"Semangat sayangg" ujar Lily menyemangati suami nya itu, Lin pun tersenyum lalu pergi dari taman itu

Setelah punggung Lin sudah tidak terlihat lagi dari pandangan mereka, Banny pun langsung merasakan ada tabir tipis yang tidak memungkinkan seseorang dapat mendengar kan percakapan mereka dari luar

"Michael dimana?" Tanya nya

"Dia sedang di alam kematian" jawab Banny

"Sekarang biarkan aku bertanya, bagaimana bisa kamu ada disini..

Tarisha" ujar Banny

"Ekhem singkatnya aku terpanah pada ketampanan Lin" ucap nya sambil malu-malu

"Yang benar saja, kamu sampai bereinkarnasi menjadi vampir demi mendapatkan Lin"

"Suka suka dong, dari pada sama dewa yang kagak jelas itu yang sama sekali tidak memberikan kepastian huh" sindirnya

"Lagi pula kenapa kamu sering sekali bereinkarnasi sih, sebenarnya apa yang kamu ingin hindari hah" kesal nya

"Seharusnya kamu tidak selemah itu kan sampai harus terus-menerus bereinkarnasi selama ini, apa sih yang kamu khawatirkan, sebenarnya apa yang kamu inginkan azura" omel nya yang emosi