Bab 21 : Terungkap

175 12 0
                                    

Akhirnya setelah 15 menit menunggu di ruang makan Banny peri pun datang memakai baju seragamnya

"Sini Banny duduk di sebelah kakak" kata Aldrick yang menepuk-menepuk bangku di sebelahnya, Banny hanya menjawab dengan anggukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sini Banny duduk di sebelah kakak" kata Aldrick yang menepuk-menepuk bangku di sebelahnya, Banny hanya menjawab dengan anggukan

"Nah sekarang sudah kumpul semua mari kita makan" ucap Aine

Acara makan pagi pun selesai dengan cepat dan mereka mulai membuka obrolan mulai dari pengalaman sekolah Al sampai membahas diri Banny yang beberapa tahun ini sudah mulai akrab dengan para peri karena merasa salah sangka Aldrick pun merasa tidak enak pada Banny peri

"Banny maafkan kakak yang sudah salah sangka Padamu, ku kira kau melupakan pesanku tapi ternyata aku salah" permintaan maaf Al tidak digubris oleh sang adik, Banny masih fokus memakan puding coklat kesukaannya

"5 menit lagi aku ada kelas aku harus mempersiapkannya, terima kasih atas makanannya dan sampai jumpa" kata Banny lalu pergi begitu saja meninggalkan ruang makan

Setelah Banny peri pergi Aldrick pun mulai menanyakan tentang sifat banny peri selama beberapa tahun ini

"Ibu" panggil Al

"Apakah Banny benar-benar bersikap ramah pada kalian?" tanyanya

"Beberapa tahun belakangan ini dia bersikap ramah kok, tapi ya sifat dia kadang-kadang juga bisa berubah drastis secara tiba-tiba" jelas Aurora

"Apa dia sudah dikenal dengan para Peri lain selain kalian bertiga?" tanya al penasaran

"Belum, kami berencana mengirim dia ke akademi Dan kami ingin dia menyamar menjadi anak yang tidak bisa apa-apa, karena berdasarkan laporanmu saat kau di akademi para siswa yang lemah ditindas habis-habisan, kau memang melindungi yang lemah Tapi saat kau tidak ada di sisi mereka para penindas pasti akan melakukan aksinya lagi" jelas Aine

'pantas saja sifatnya bisa tiba-tiba berubah secara drastis seperti itu, dia pasti merasa terkekang selama hidup di istana ini' batin Aldrick

"Al Aldrick kau tidak apa?" panggil psyche khawatir

"Ah ya Aku tidak apa" jawab Al seketika tersadar dari lamunannya

"Jadi kalian memutuskan untuk memasukkan banny secara diam-diam sambil memalsukan nama dan identitasnya begitu?"

"Tidak, kami tidak akan memalsukan nama Banny peri, kami hanya akan memalsukan identitas orang tua dan tempat tinggal nya saja lalu tugas Banny adalah berpura-pura menjadi lemah dan melaporkan tindakan para penindas itu pada kami"kata psyche

"Hmm Begitu yaa" deham al

"Oh ya ada satu info lagi ratu Di akademi banyak yang menilai bahwa kepintaran bukanlah segalanya mereka berpikir bahwa kekuatan adalah satu-satunya yang menjadikan mereka unggul di akademi itu, jadi manusia-manusia yang diterima di akademi itu adalah manusia-manusia yang memiliki IQ tinggi tapi masalahnya mereka akan jadi bahan Bullying bagi mereka yang merasa dirinya lebih kuat dan lebih unggul" jelas Al

"Huft ini sesuatu yang sulit di atasi karena kami para Peri juga tidak punya hak dalam mengatur akademi, karena akademi dibuat oleh para dewa itu sendiri" keluh Aine 

"Tapi ratu kita memiliki Banny, kalau kita beritahu mereka bahwa Banny adalah anak dewa kehidupan dan anak angkatmu itu tidak menjadi masalah lagi kan"kata psyche tidak sadar dengan ucapannya

"Psyche"bisik Aurora dan Aine peri dengan tatapan tajam mengarah ke Psyche

"Upss maafff"

"Banny adalah anak dewa kehidupan?" bingung al

"Yahh karena sudah terlanjur terucap jadi kita beritahu saja, ya al anak itu adalah anak dewa kehidupan salah satu Dewa penting di dunia ini"jelas Aorora

"Pantas saja kekuatan dia begitu kuat aku kira karena kalian memberi kekuatan lebih banyak pada Banny peri" pinta Al

"Kami bahkan tidak memberi kekuatan kami sedikitpun dia dari awal memang sudah kuat" kata Aine

Beberapa saat kemudian hening menyelimuti ruang makan tersebut

'Memang anak yang menarik' batin Aldrick

"Oh ya seharusnya salah satu dari kalian harus mengajar Banny peri kan" ujar Al

"Apalagi yang harus dianjarkan pada dia" jawab Aurora santai

"Tapi tadi dia pakai baju seragam kan" heran Aldrick

"Yah itu hanya untuk mengelabuimu saja, biasanya dia datang masih memakai baju tidur lalu makan kemudian tidur lagi" tambah Aine

"Dasar anak itu" geram Al
Kemudian Al pun pergi dari ruang makan untuk menyusul Banny peri.

Fairy Queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang