"Huhh di mana Aku? , mutiara? banyak mutiara di sini, apa ini dimensi mutiara" bingung Banny
"Azura Azura" panggil seseorang
"Ibu, itu suara ibu, ibu di mana?" Banny pun mencari seseorang yang memanggil nya itu
"Ibu" lirik Banny setelah menemukan ibunya dan langsung memeluk sang Dewi kehidupan itu
"Apa kau baik-baik saja selama ini putriku?" Tanya Sang Dewi kehidupan dan Banny hanya menjawab dengan gelengan dan Semakin mengeratkan pelukannya
"Jangan tinggalkan aku ibu" ucap Banny di dalam pelukan ibunya
❄️
Sementara itu di dunia nyata Vo dan Vidi langsung membawa Banny ke ruang kesehatan, namun mereka Langsung ditolak karena petugas kesehatan sudah dikendalikan pikirannya oleh Navi peri, sampai membuat Mereka hampir putus asa karena darah Banny peri kini tak kunjung berhenti dan terus menetes berceceran sepanjang jalan
"Vo Apa kau ingat obat yang diberikan kak Angel, obat itu bisa berkhasiat menghentikan perdarahan kan" Ucap Vidi mengingatkan
"Oh ya aku masih belum meminumnya, sebaiknya aku berikan obat itu pada Banny peri saja" jawab Vo
"Kalau begitu ayo kita bawa Banny peri ke asrama dan aku juga akan berusaha mencari cara membuat obat untuk memulihkan kondisi Banny" ucap Vidi yang menggendong Banny dengan panik
"Ya kita akan membuatnya" setuju Vo
Mereka pun langsung bergegas pergi ke asrama mereka. Setelah sampai di asrama Banny peri pun langsung diberikan obat itu dan mereka berdua langsung memulai membuat obat pemulih kesadaran agar Banny cepat sadar
Sampai malam tiba mereka masih mencoba membuat obat, sampai akhirnya mereka pun kelelahan karena berkali-kali gagal
"Ukhhh ini sulit padahal aku sudah membuat obat yang paling ampuh tapi Banny belum juga sadar hahh" keluh Vo
"Setidaknya pendarahan Banny peri sudah berhenti" seru vidi
"Hahh... entah mengapa rasanya aku lelah sekali" pinta Vo yang sudah mulai lelah
"Sepertinya aku juga sudah mulai mengantuk Hahh..." Lirih Vidi
BRUUKK
Dan akhirnya Mereka pun tertidur di atas meja belajar
❄️
Cahaya matahari pun mulai masuk lewat jendela kamar mereka dan membuat mereka terbangun dari mimpinya
"Huwaaa... Selamat pagi Banny peri" kata Vo yang masih setengah sadar
"Banny peri?"
"HAHH DI MANA BANNY PERI" teriak Vo yang akhirnya sadar sepenuhnya dan langsung membangunkan Vidi
"Vidi Vidi Banny, Banny peri HILANGG" Vo menggoyang-goyangkan tubuh Vidi sampai membuat Vidi benar-benar terbangun
"Bagaimana bisa!!" Seru Vidi
"Aku juga tidak tahu, Ayo kita coba cari dia ayo Vidi ayo" cemas Vo
"Vo vo tenanglah dengarkan Aku" Vidi pun menyentuh pipi Vo dengan kedua tangannya
"Dengarkan aku, Aku juga sama sepertimu aku juga khawatir pada Banny peri tapi aku percaya Banny peri tidak akan kenapa-napa dan bisa melindungi dirinya sendiri" ucap Vidi menenangkan Vo
"Apa maksudmu Hahh, Banny peri sedang terluka sekarang aku benar-benar mengkhawatirkannya vidi . Kalau kau tidak mau membantu biar aku cari Banny peri sendiri saja" emosi Vo
Vo pun mulai melangkahkan kakinya pergi dari meja belajar itu, tapi tangannya tiba-tiba ditarik dan Vo pun dipeluk dengan erat oleh Vidi
"Kita siap-siap untuk berangkat ke sekolah dulu oke lalu saat istirahat aku juga akan membantumu mencari Banny, Jadi sekarang tenanglah" kata-kata lembut dari Vidi membuat Vo sedikit merasa tenang
"Ta...tapi Banny peri" lirih vo
"Aku yakin Banny peri baik-baik saja, Kita juga harus cepat siap-siap berangkat ke sekolah jadi tenang kan dirimu okey" pinta Vidi kembali menenangkan
"Baiklah" pasrah Vo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy Queen
FantasiAku yang seorang anak Dewa Kehidupan harus bereinkarnasi ke Alam Peri dan harus menjalani kehidupan sebagai Putri di sana "Hah... pasti merepotkan" katanya dengan nada malasnya Bagaimana kelanjutan hidup anak Dewa Kehidupan ini. Apa yang terjadi sa...