Bab 32 : Ingatan Lama 1

83 4 0
                                    

"Ahahaha bermain, ayo main teman-teman. Aku akan membuat istana es dengan kekuatan ku ayo kita main" semangat nya

"Tu...tunggu aku"

"Kalau begitu aku akan membuat seluncuran air, bantu aku membuat seluncurannya ya azura nanti aku tambahkan airnya" ucap anak perempuan itu

"Ahahaha Baiklah Tarisha" seru anak yang bernama azura

"Azu apa tugasku?" Tanya anak laki-laki yang perlahan mendekat ke arah azura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Azu apa tugasku?" Tanya anak laki-laki yang perlahan mendekat ke arah azura

"Kau bisa memburu binatang untuk persediaan makan kita dengan kekuatanmu Aku percaya kau bisa melakukannya dengan baik Michael" lalu anak yang bernama Michael itu pun mengangguk danlangsung terbang untuk mencari binatang buruan

"Azura Ayo bantu aku" panggil si anak perempuan

"Haha Baiklah Tarisha" azura pun mendekati Tarisha dan langsung membuat seluncuran

"Aku akan melanjutkan membuat istana dulu ya Tarisha" ucap azura

15 menit kemudian istana es yang megah pun tercipta dan akhirnya Michael pun kembali dengan membawa binatang buruan

Tarisha pun langsung memeluk Michael dan mengajaknya masuk ke istana yang dibuat oleh azura

"Azura.. azura..." panggil Tarisha sambil menarik tangan Michael masuk ke dalam istana buatan azura itu

"Iya aku ada di atas naiklah Tarisha Michael" jawab azura

"Azura sudah pernah kukatakan kau jangan buat istana besar-besar itu berbahaya" omel Tarisha setelah sudah dekat dengan azura

"Hahaha Tapi sebenarnya kau suka kan kalau aku buat istana tinggi-tinggi seperti ini" goda azura dan Tarisha pun hanya terdiam

"Azura aku sudah membawa kan kelinci dan beberapa buah" ucap Michael menghentikan perdebatan mereka

"Terimakasih" senyum Azura

Lalu mereka pun bermain bersama

❄️

Waktu pun berpindah pada saat Michael dengan Azura mengobrol berdua

"Azu kekuatanku tidak berguna ya. Setiap kali kita bermain aku hanya ditugaskan untuk mencari makanan, melakukan perburuan sendirian, aku merasa tidak berguna sekali" lirih Michael

"Apa sih jangan bicara begitu huhh" Azura

"Ukhhh...Tapi tetap saja aku merasa tidak berguna Azu" ucapnya

"Hei lagian itu bisa menjadi latihan kita kan. Kau adalah keturunan dewa kematian dan aku keturunan Dewa kehidupan bukannya itu latihan yang cocok untuk kita, kau yang membunuh binatang lalu aku menghidupkannya kembali bukankah itu membantu kita melatih kekuatan kita masing-masing" jelas Azura 

"Terima kasih Azu" ucap Michael

"Tidak perlu berterima kasih Michaa hehe"

"Tidak perlu berterima kasih Michaa hehe"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❄️

Lalu waktu pun seketika berpindah lagi

Azura yang baru saja pulang dari taman dikejutkan oleh datangnya seorang biksu ke dimensi kehidupan

'Kenapa biksu bisa sampai di sini, aku tahu kalau do'a dari para biksu misalnya sampai ke sini tapi kenapa dia sampai ada di sini,apa yang dia inginkan' batin azura bingung

"Kumohon hidupkan kembali kekasihku, kumohon dewa dewi kalian seharusnya bisa menghidupkan dia lagi kan, kumohon" mohon biksu itu

'Hah.. bagaimana bisa seorang biksu mempunyai kekasih, itu kan melanggar aturan' bingung azura

"Kalau kalian tidak menghidupkannya lagi aku akan mengutuk kalian, kalian akan terus-menerus bereinkarnasi menjadi manusia selama 1000 tahun dan kau dewi Aku mengutuk mu kau tidak akan mengingat dirimu yang dulu ketika kau menjadi Dewi agar kau Dewa merasakan sakit hati terus-menerus"ucap biksu itu sambil menunjuk-nunjuk Dewa dan dewi kehidupan

Hening seketika hanya terdengar suara air gemercik dari air terjun di dekatnya

"Aku menerimanya" kata-kata itu terucap dari mulut Dewa kehidupan sang ayah azura

Saat itu juga Azura tidak bisa berkata apa-apa lagi Dia mulai meneteskan air matanya semakin lama ia menatap kedua orang tuanya semakin deras air mata yang keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat itu juga Azura tidak bisa berkata apa-apa lagi Dia mulai meneteskan air matanya semakin lama ia menatap kedua orang tuanya semakin deras air mata yang keluar

"AYAHH IBUU" teriak Azura sambil menangis dan langsung memeluk kedua orang tuanya itu

Sang biksu itu pun kaget ketika azura datang secara tiba-tiba, Dia sedikit merasa bersalah pada Azura karena telah mengutuk kedua orang tuanya

"Dewi Azura Maafkan aku, aku terlalu tersulit emosi Maafkan aku Dewi, Aku tak bermaksud membuat kau ter..."

"Cukup... cukup biksu, berkali-kali kau meminta maaf pun tak akan pernah bisa merubah kenyataan dan menarik kutukan yang kau ucapkan tadi, karena ayah... ayah sudah menerima nya hiks...hiks..." kata azura dengan tangisannya

Biksu itu pun terdiam dia tidak bisa bicara sepatah kata pun lagi dan pergi meninggalkan mereka begitu saja

"Ayah... Ibu... apa kalian akan menjalani kutukan itu, Aku mohon tetaplah di sini" mohon Azura

"Kami harus melakukannya nak" ucap Ibu Azura sambil mengelus Surai putihnya itu

"Kami janji akan kembali lagi nak setelah kutukan kami benar-benar hilang" pinta ayah

"Tolong tepati janji kalian kumohon"

"Iya Azura" ucap kedua orang tua Azura sambil memeluk lembut dirinya

"Kami pergi azura..." itu kata-kata terakhir mereka sebelum menghilang dari dimensi kehidupan itu 

"Ayah... Ibu...." Lirih Azura.

Fairy Queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang