Malam pun akhirnya tiba, para peri, Lin Dan Kai pun sudah kembali ke rumah mereka masing-masing. Begitupun dengan Aldrick dan angel, mereka kembali ke kamar mereka. Kamar Banny yang semula ramai langsung terasa sunyi dan sepi
'Entah mengapa aku suka sekali dengan gelang ini' batin Banny yang memeluk erat gelang itu
"Kira-kira siapa nama dia ya, dan kenapa Kaka bersikeras menjauhkan dia dari ku" bingung Banny sambil memperhatikan gelang yang ada di pergelangan tangannya itu
"MCL ?, apa ini inisial nama dia"
"Hmm kira-kira apa ya...."
"MCL...., MCL....., MCL yaa"
"Apa namanya Michael ?" ucap Banny
"Ya, apa kau memanggilku ?" tanya Michael yang muncul secara tiba-tiba
"Hee"
"Hmm apa kau memerlukan sesuatu banny" bingung Michael
"Ah ti..tidak aku cuma menebak nama pemilik gelang ini, ternyata benar namamu Michael ya" ucap Banny agak malu
"Itu sekarang sudah menjadi milikmu, apa kau ingin aku mengubah nama nya" tawar Michael
"Tidak, Ti...tidak usah"
"Hmm" senyum tipis terukir di wajah Michael
'Kenapa aku jadi gugup seperti ini ya' batin Banny
"Du...duduklah dulu" ujar Banny mempersilahkan Michael duduk di sofa, dan Banny pun ikut duduk di dekatnya
"Bagaimana jika Kaka mu melihatku berada di kamarmu" risau Michael
"Kebetulan sekali, aku mau menanyakan hal itu kepadamu"
"Memangnya kau punya masalah apa dengan kakak ku, sampai-sampai dia bahkan mengusirmu, ada apa sebenarnya" ucap Banny penasaran
"Maaf aku tidak dapat menceritakannya, masalah itu sangat besar hingga membuat Kak Aldrick menyuruhku untuk menjauhi mu" jelas Michael
"Apa masalah itu ada hubungannya dengan ku" tanya Banny
Michael pun hanya diam menundukkan kepalanya
"Yasudahlah kalau kau tidak mau menceritakannya tidak apa kok"
"Hahh besok aku masih harus mengurusi berkas-berkas menyebalkan itu lagi Huft" omel Banny
"Kalau begitu kau harus istirahat Banny" ucap Michael
Michael pun langsung menggendong Banny dan menuju ke tempat tidur
"Tidurlah" kata Michael
"Tunggu" ucap Banny menahan tangan Michael
"Hmm apa kau memerlukan sesuatu ?"tanya Michael
"Maukah kau tetap disini sampai aku benar-benar tertidur" ucap Banny
"Ya, baiklah" setuju Michael
❄️
Tok Tok Tok
"Ratu apa kau sudah bangun" ucap seseorang diluar pintu kamar Banny itu
"Ya aku bangun nihh" jawab Banny
"Aku tunggu di kantor setengah jam lagi, cepatlah kau bersiap berkas-berkas yang harus kau kerjakan sudah menunggumu" ucap fay partnernya kerjanya
"Baiklah baiklah"
'Hmm sepertinya Michael sudah pergi ya' batin Banny yang tidak menemukan Michael disamping tempat tidur nya
"Sudahlah lebih baik aku cepat-cepat bersiap dan pergi menemui Fay" ujar Banny, mengalihkan pikirannya
❄️
Hari-hari pun telah berlalu normal seperti tidak ada hal besar yang telah terjadi sebelumnya. Banny pun mengerjakan tugasnya dan mengurus alam peri seperti biasa, dan setelah malam tiba ia pun diam-diam memanggil Michael dan tidak jarang juga Michael mengajak Banny keluar istana untuk sekedar jalan-jalan malam menghilangkan penat tugas istananya
"Michael" Panggil Banny, yang kini sedang berada di bawah pohon kehidupan bersama dengan Michael
Namun Michael hanya diam, entah sedang melamunkan apa
"Michael" Panggil nya lagi, namun tetap tidak ada jawaban dari sang empu
"Hey Chel" panggil Banny, sambil menggoyang-goyangkan tubuh Michael pelan
"Ah ya ?, Kenapa ?" Bingung Michael
"Kamu mikirin apa sih" Kesal Banny
"Ah maaf aku sedang tidak fokus"
"Kamu mikirin orang lain ya ?, siapa ?" curiga Banny
"Akhir-akhir ini juga kamu sering melamun seperti itu, siapa yang sedang kamu fikirin" lanjut nya
"Maaf, aku cuma agak lelah karena banyak tugas" jawab Michael
"Huft yasudahlah, besok ada Festival di negara nya Vidi dan Vo, mereka juga mengundang kita agar ikut acara itu" jelas Banny
"Ayo kita ikut, festivalnya malam kok" ajak Banny
"Ya" singkat Michael .
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy Queen
FantasiaAku yang seorang anak Dewa Kehidupan harus bereinkarnasi ke Alam Peri dan harus menjalani kehidupan sebagai Putri di sana "Hah... pasti merepotkan" katanya dengan nada malasnya Bagaimana kelanjutan hidup anak Dewa Kehidupan ini. Apa yang terjadi sa...