Bab 64 : Lelah

38 4 0
                                    

Tiga hari sebelum hari penobatan tiba Banny peri pun semakin bingung dan semakin sibuk, karena akhir-akhir ini dia mendapatkan tugas Dewi yang sangat banyak yang membuat dirinya cepat kelelahan karena harus mengurusi banyak tugas

#Di ruang makan

"Banny peri apa kau sudah siap untuk penobatan tiga hari lagi" tanya aine peri di sela-sela kegiatan makan itu

"Sayangnya aku belum menemukan partnerku Ratu" jawab nya

"Begitu ya, Aku harap kau cepat menemukannya Banny karena acara itu akan berlangsung tiga hari lagi" tegur Aine

"Ya"

"Acara penobatan juga menandakan kami tidak bisa tinggal di istana ini lagi dan kami juga tidak bisa bersamamu lagi di sini Tuan Putri" jelas Aurora

"Maka dari itu kami berharap kau menemukan peri yang cocok untuk menjadi partner kerja dan tentunya peri yang bisa kau percaya Tuan Putri" tambah Psyche

"Kalian tidak perlu pergi" ucap Banny

"Ta..tapi tugas kami sudah selesai dan kami tidak bisa membantumu Tuan Putri" ujar Aurora

"Aku mengizinkan kalian tinggal di istana peri ini" kata Banny

"Tuan Putri..." lirih mereka bertiga

"Terima kasih" ucap mereka penuh rasa hormat pada Banny

"Hmm" deham Banny

❄️

Setelah acara makan pagi selesai banny pun pergi ke taman untuk mengerjakan tugas-tugasnya lagi

#Di taman

Kini banny mengerjakan tugasnya di bawah salah satu pohon rindang yang ada di taman itu

"Tugasku kapan sih selesainya.." lirih Banny

"Padahal tadi malam aku sampai tidak tidur untuk mengerjakan tugas-tugas ini yang tiba-tiba jadi banyak tapi kenapa nggak ngurang-ngurang sih" gerutu banny

"Itu karena kamu menunda-nunda kerjaanmu"

"Uwakhh" kaget banny, sampai-sampai ia melempar buku kehidupannya, Untung saja buku itu bisa langsung menghilang dan tersimpan kembali sebelum jatuh ke tanah

"Michaaa" kesal Banny

"ahahaha maaf maaf" ucap michael

"Asal kau tau ya aku nggak pernah menunda-nunda kerjaanku Huft"

"Benarkah" pancing Michael

"Ya"

"Menurutku sih bagus jika kamu banyak tugas begini soalnya tugasku berkurang hahaha" senang michael 

"Kau ini yaaaa" kesal Banny

"Hahaha"

Michael pun kemudian ikut duduk di samping Banny dan hanya memperhatikan banny dengan seksama

"Kerjakan tugasmu" ucap Banny, membuat Michael langsung tersadar

"Oh ya ya, ini aku mau kerjakan"

Mereka pun sama-sama fokus pada buku mereka masing-masing dan fokus pada tugasnya

Sampai pada akhirnya Banny tidak kuat menahan rasa kantuknya itu

Klukk

"Hmm" terkejut michael dan langsung refleks melirik ke arah bahunya yang berat sebelah

Buku kehidupannya pun hilang dan langsung tersimpan kembali

"Cape banget ya" Ucap Michael yang langsung menghentikan tugasnya

"Kau terlalu memaksakan dirimu sendiri Azuu" ujar Michael sambil menepuk-nepuk pelan kepala Banny

Kemudian michael pun mulai melanjutkan tugasnya lagi dan membiarkan Banny tidur di bahunya. Sampai akhirnya michael pun ikut mengantuk dan dia menyandarkan kepalanya di pohon lalu tertidur

❄️

Beberapa jam kemudian Michael pun mulai terbangun karena sinar matahari yang mulai masuk dari celah-celah dedaunan pohon itu

"Sudah siang ya" pinta michael

"Jam berapa ini" michael pun langsung melihat waktu dari energi sihirnya

"Sudah 3 jam dia tertidur" pintanya

"Bangun Azu, ayo bangun"ucap Michael sambil iseng mencubit pelan pipi Banny

"Unghh bentar Kakak"

CRANGG

Bunyi hati kecil Michael yang kini pecah berkeping-keping

'Aku ingin membunuhmu sekarang juga al' batin Michael kesal karena api cemburu

Michael pun hanya diam saja, Dia sedang berusaha menenangkan dirinya sendiri

❄️

5 menit sudah berlalu lagi, namun Banny belum juga bangun dari tidurnya, malah Kini dia mengganti posisinya ke samping dan memeluk lengan Michael

'Sejak kapan bantalku memiliki bau khas Michael' batin Banny bingung

Banny pun makin mendekatkan wajahnya ke leher Michael dan mulai mengendus bau michael di sana

"Ge...geli Azura"lirih michael yang merasakan hembusan nafas Banny di lehernya

'Lah ini mah beneran Michael' batin Banny masih belum sadar

'Michael' pikirannya mulai berjalan

Banny pun langsung membuka matanya dan melihat wajah Michael yang benar-benar sudah merah padam dan melihat dirinya sendiri yang terlalu dekat dengan tubuh dan muka michael

"Uwakhh" Banny pun reflek melepas tangannya dan sedikit menjauh dari tubuh michael

Sementara itu michael masih memalingkan wajahnya ke arah lain agar Banny tidak dapat melihat wajah merahnya itu

"Tadi aku ngapain ya" bingung Banny masih memproses kejadian yang dilakukannya

Tanpa bicara sepatah katapun michael mendekatkan wajahnya ke leher banny dan menghembuskan nafasnya di sana

"Hii.. geli tahu" muka banny mulai diwarnai semburat merah di pipinya

"Ta..tadi kau ngelakuin kayak gitu ke aku" ucap Michael

"Hee?"muka banny pun benar-benar merah padam karena malu

"Maaf maafkan aku, aku tidak sadar tadi" panik Banny, sampai-sampai bersujud di depan michael saking malunya

"Azuraa" lirih michael

"I..iya" Banny mengangkat badannya

Grepp

Michael pun langsung memeluk tubuh Banny dengan sangat erat

"Katanya ngga boleh dekat-dekat, tapi tadi itu bukan dekat lagi loh"goda Michael

"Kan aku udah bilang aku nggak sadar saat itu" sangkal nya

"Kau ini ya, padahal tadi buat aku kesel sekarang malah buat aku kayak gini"

"Bisa gila aku lama-lama, Azuu"lirih michael

"Udah ihh lepasin" Banny mulai memberontak

"Nanti" jawab michael

Banny pun menemukan ide jail agar dia bisa lepas dari pelukan Michael, lalu mulai melakukan aksinya itu

Fuuu

Banny meniup pelan telinga michael membuat Michel terkejut dan meregangkan pelukannya, saat itulah Banny keluar dari pelukan Michael dan Pergi menjauhinya

"Dahh" ucap banny, lalu menghilang begitu saja

"Kamu mulai nakal ya Azu" ujar Michael yang masih ada di bawah pohon itu.

Fairy Queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang