Sudah lima tahun Banny Peri tinggal di alam peri, namun sikapnya terhadap para peri dan bahkan Aldrick, kakaknya sendiri, tetap dingin dan acuh tak acuh. Meski begitu, ia selalu mengikuti kegiatan yang ada, bahkan menemani Aldrick bermain. Kini, di usia sepuluh tahun, sifatnya yang dingin masih belum berubah, membuatnya tampak berbeda dari keluarga peri lainnya.
Di Taman Peri
"Banny Peri, satu minggu lagi aku akan pergi belajar di Wonderful School. Terima kasih, ya. Berkat kamu di sini, aku tidak pernah merasa kesepian. Aku sangat senang sudah bersamamu selama lima tahun ini. Tapi..." Aldrick tiba-tiba menggantungkan kalimatnya.
"Tapi apa?" tanya Banny tanpa mengubah ekspresi datarnya.
"Tapi... bolehkah kakakmu ini egois untuk sekali saja?" pinta Aldrick dengan nada lembut.
"Apa yang kakak inginkan?" Banny bertanya tanpa menatap Aldrick, suaranya tetap datar seperti biasa.
"Sekali saja... cukup sekali ini saja, aku ingin jadi manusia pertama yang melihat senyumanmu," ujar Aldrick, membuat Banny terkejut.
"Apa selama ini aku tidak pernah tersenyum?" gumam Banny pada dirinya sendiri.
"Adik... jadi, apakah boleh?" pinta Aldrick sekali lagi, berharap penuh.
"Huft... kau memang egois, Kakak."
"Ya , aku memang egois," jawab Aldrick, terkesima saat akhirnya melihat senyuman kecil yang terukir di wajah Banny.
🌻❄️
"Ini sudah malam, Kak. Aku mengantuk. Ayo masuk ke dalam," ujar Banny, mengalihkan pembicaraan.
"Iya, ayo," balas Aldrick sambil bangkit dari duduknya. Namun saat Banny baru berjalan beberapa langkah, Aldrick tiba-tiba menggendong tubuh kecil adiknya itu.
"Ehh! Kakak, apa yang kau lakukan? Turunkan aku! Aku sudah besar, tahu!" seru Banny, berusaha melepaskan diri.
"Tidak... Tuan Putri sudah memberikan senyuman indah itu, jadi aku harus membayarnya. Tenang saja, kau tidak akan jatuh," ujar Aldrick sambil tersenyum jahil.
"Yang benar saja! Hanya karena itu?! Dasar Kakak BODOH!" teriak Banny, menekankan kata terakhirnya.
Namun, setelah menyadari usahanya sia-sia, Banny memilih diam daripada harus jatuh akibat pemberontakannya.
🌻❄️
Sesampainya di kamar Banny, Aldrick dengan hati-hati meletakkan tubuh adiknya ke tempat tidur. Ia menyadari bahwa Banny sudah tertidur sejak perjalanan ke kamarnya.
"Selamat malam, adik kecilku," bisik Aldrick lembut. Ia mengecup kening Banny sebelum beranjak keluar kamar, menutup pintu dengan perlahan.
*note banny peri
Meskipun kini berumur sepuluh tahun, identitas Banny sebagai anak Ratu Peri masih dirahasiakan dari publik. Alasannya sederhana: "merepotkan." Namun, alasan sebenarnya lebih rumit dan penuh misteri, yang hingga kini masih disembunyikan dari dunia luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy Queen
FantasyAku, seorang anak dari Dewa Kehidupan, harus menjalani reinkarnasi ke Alam Peri dan hidup sebagai seorang putri di sana. "Hah... pasti merepotkan," ujarku dengan nada malas. Bagaimana kelanjutan hidup anak Dewa Kehidupan ini? Apa yang membuatnya sel...