Bab 27 : Mulai Terbiasa

107 8 0
                                    

Malam harinya setelah di rasa Banny peri sudah tertidur nyenyak Aldrick pun menyelipkan surat melalui sela-sela pintu, lalu dia pun pergi ke aula

🌻❄️

Di aula para peri pun sudah menunggu Aldrick

"Aldrick apa kau sudah siap?" Tanya Aine

"Aku sudah membeli apartemen di daerah xx" kata Psyche

"Ingat Aldrick kau hanya boleh menggunakan sihir jika dalam keadaan terdesak dan untuk melindungi manusia-manusia yang ditindas dan sebisa mungkin kau tidak boleh terlihat mencolok" Aine  mengingatkan

"Nak Ibu pasti akan sangat merindukanmu kapan-kapan kembalilah ke sini" ujap Aurora memeluk Aldrick

"Itu pasti ibu" jawab Aldrick sambil membalas pelukan Aurora

"Baiklah sekarang ayo masuk Al" kata Aine

Aldrick pun langsung masuk ke dalam portal dan menghilang

"Dia akan baik-baik saja kan" gelisah Aorora

"Tentu dia adalah anak yang kuat Aorora" balas Psyche

"Sekarang Ayo kita kembali ke kamar masing-masing sebelum banny peri bangun"Aine

❄️❄️

Matahari pun sudah merangkak naik dan memantulkan cahayanya lewat jendela di kamar Banmy, membuat Banny pun terbangun karena semburat cahaya itu

"Tuan Putri aku menemukan surat yang tergeletak di bawah pintu, tertulis di sini dari pangeran Aldrick" Trinly pun menyerahkan surat itu

"Ungg... kakak? Pinta Banny masih setengah sadar

"Iya Putri"

Banny pun duduk dan membaca surat itu

Banny jika kau menemukan surat ini berarti aku sudah pergi. Ya setidaknya aku tidak usah mengkhawatirkanmu lagi kurasa kau sudah lebih, lebih kuat dari aku hahaha dan ya satu hal lagi Kau tidak perlu mencari aku ya nanti kita akan bertemu di lain waktu ya. Byee....

Kakak mu tersayang🌻


"Cihh... isinya cuma omong kosong begini ku kira apa" decih Banny, walau dia bicara begitu matanya sudah mulai berkaca-kaca tapi mulutnya berusaha menyangkal semua itu

'Ya seharusnya aku sudah terbiasa dengan ini semua' batin banny

Kemudian Banny pun siap-siap untuk pergi ke ruang makan. Sesampainya Banny di ruang makan dan duduk di meja makan para Peri pun keheranan dengan sikap Banny

"Banny apa kau tidak merasa ada yang hilang" tanya Aorora hati-hati

"Oh kakak sudah pergi ya. Ya sudahlah kan itu memang tugas dia" cuek Banny melanjutkan makannya

"Apa kau tidak merasa sedih"kali ini Psyche yang bertanya

"Sedih? mengapa harus sedih kan ini sudah sering terjadi pada diriku" enteng Banny sambil mengambil cupcake yang ada di meja

"Bagaimana dengan kejadian 3 tahun yang lalu kau sampai hampir membekukan istana peri Ini loh" Aine

"Uhuk uhukk... Sudahlah jangan bahas itu lagi" malu Banny

"Haha Baiklah baiklahh" tawa kecil Aine

"Hmm seperti yang kau tahu sekarang kau sudah berusia 13 tahun dan 2 tahun lagi kau akan pergi ke akademi dan.....

"Dan aku harus menyelamatkan orang-orang yang lemah kan. Ya ya aku sudah tahu itu" sela Banny

"Bukan itu saja, kau juga harus menyamar bukan, lebih tepatnya kau harus menyembunyikan kekuatanmu dan kau hanya diperbolehkan menggunakan satu sihir saja" jelas Aine

"Ya... terserah" acuh Banny.

Fairy Queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang