Setelah seharian sibuk mengurus alam peri, malam akhirnya tiba. Banny sudah berdandan dan siap untuk pergi ke festival.
"Michael," panggil Banny lembut. Michael segera muncul di hadapannya.
"Kau sudah siap?" tanya Michael sambil memperhatikan penampilan Banny.
"Ya, ayo kita pergi," jawab Banny dengan semangat.
Michael mengangguk, lalu membuka portal menuju dunia manusia.
"Banny!" seru seseorang dari kejauhan sambil melambai.
Banny segera mengenali suara itu dan mencari sumbernya.
"Vidi! Vo!" seru Banny senang, berlari ke arah mereka."Wih, tumben kalian akur seperti ini," goda Vidi sambil tersenyum.
"Sampai-sampai pegangan tangan, cieee," tambah Vo, menatap tangan Banny yang sedang menggenggam tangan Michael.
"A-apa maksud kalian? Aku dan..." Banny buru-buru melepaskan genggamannya, wajahnya sedikit memerah.
"Ah, sudah-sudah," sela Michael dengan tenang, memotong ucapan Banny.
"Kita kan baru bertemu lagi setelah sekian lama. Pasti banyak hal yang berubah di antara kita semua, bukan?""Iya, memang banyak yang sudah berubah," sahut Vidi sambil tersenyum kecil.
"Sebenarnya, kami mengundang kalian ke festival ini juga karena ada kabar yang ingin kami sampaikan.""Apa itu?" tanya Banny penasaran.
"Kami akan menikah bulan depan!" seru Vo dengan penuh kebahagiaan.
"Kami harap kalian bisa datang dan memberkati pernikahan kami," tambah Vidi sambil menggenggam tangan Vo.
"Tentu saja! Aku pasti akan datang!" ujar Banny antusias.
"Kalian adalah sahabatku! Dan meskipun Michael baru bertemu kalian, dia sangat baik, lho. Aku yakin dia juga akan menjadi sahabat kalian."'Apa maksud Tuan Putri? Bukankah kita memang sudah bersahabat sejak dulu?' batin Vidi, bingung.
'Ada apa ini? Sepertinya Tuan Putri kehilangan ingatan tentang Michael,' pikir Vo dengan cemas.
"Hei, kalian," tiba-tiba terdengar suara Michael melalui telepati.
"Ya?" balas Vidi dan Vo, sedikit terkejut.
"Seperti yang kalian duga, Banny kehilangan ingatannya. Tapi dia hanya lupa tentangku saja. Jadi aku harap kalian tidak membuatnya curiga terhadapku," jelas Michael melalui telepati.
"Banny, ayo kita keliling dan beli beberapa makanan ringan," ajak Vo tiba-tiba, mencoba mengalihkan perhatian Banny.
"Ah, ide bagus! Ayo!" seru Banny, tanpa curiga sedikit pun.
"Apa kalian tidak mendengarkanku" kesal Michael melalui telepati nya
Setelah Banny menjauh, Vidi kembali menanggapi telepati Michael.
"Hei, kau tahu kami mendengarmu, kan?""Bagus. Maka jangan sampai kalian terlalu membuatnya curiga," ulang Michael tegas.
"Tapi, membantu mengembalikan ingatan Tuan Putri itu ide yang bagus, kan? Kenapa kau malah ingin kami bersikap seperti baru mengenalmu?" tanya Vidi heran.
Michael menatap mereka dengan tenang.
"Karena aku punya rencana lain," balasnya singkat."Huft... Kau memang dewa yang sulit ditebak," gumam Vidi sambil menghela napas.
"Tapi aku percaya padamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy Queen
FantasyAku, seorang anak dari Dewa Kehidupan, harus menjalani reinkarnasi ke Alam Peri dan hidup sebagai seorang putri di sana. "Hah... pasti merepotkan," ujarku dengan nada malas. Bagaimana kelanjutan hidup anak Dewa Kehidupan ini? Apa yang membuatnya sel...