[1] Pertannyaan Laras

15.6K 174 0
                                    

Pelajaran dilakukan dengan santai, meski begitu mereka tetap memperhatikan dosen yang sedang mengajar sekarang. 'Bosan' itu kata yang ada di otaknya para mahasiswa itu sekarang, walau santai mereka dihadapkan dengan dosen yang terkenal killer di kampus. Sangat-sangat membuat suasana mencekam

Lain dengan seorang wanita yang lebih memperhatikan dosen yang mengajar dibandingkan materi yang dosen itu terangkan kepada mereka.

"Ada yang mau bertanya?" tanya dosen tersebut dengan wajah dingin.

"Saya, Pak. Saya Pak!" teriak seseorang kencang, disaat semuanya diam. Mahasiswa satu ini lebih memilih untuk bertanya dengan semangat yang menggebu-gebu.

"Iya, silakan," ujar dosen mempersilahkan, sambil mendekati Laras.

Ya, wanita itu bernama Laras. Gadis cantik yang memiliki senyum semanis madu, tidak jarang lagi namanya disebut-sebut dimana-mana.

"Pak, apa Bapak pakai dukun?" tanya yang membuat dosen itu menghela nafas jengah.

Dosen itu tercengang atas pertanyaan yang diberikan mahasiswanya, dia memilih untuk memutar tubuhnya dibandingkan menjawab pertanyaan konyol dari salah satu mahasiswanya ini.

"Pak!" teriknya hendak mengikuti dari belakang dosen tersebut.

Dosen tersebut berbalik dengan wajah dingin plus kesal. Matanya menatap tajam gadis didepannya.

"Duduk!" perintah dosen itu.

Laras patuh.

"Please, Pak. Jawab, jangan sampai saya mati penasaran!" rengek Laras tidak tahu malu, teman-teman yang melihat itu menutup mulutnya untuk tidak tertawa, takut dimarahin dosen killer itu.

"Nggak! Saya nggak pernah pakai dukun dalam mengajar," ucapnya dingin, Reno dosen killer itu bernama Reno Rajendra.

"Bukan itu Pak maksud saya," ucap Laras mengeleng kepala.

"Terus apa?"

"Bapak pakai dukun ya? Sampai-sampai yang saya lihat cuma bapak seorang di ruangan ini," gombal Laras sambil tersenyum semanis mungkin.

Tag!

"Aduh, kenapa bapak malah menjitak kepala saya?" kesal Laras, sambil mengelus-ngelus kepala yang kena jitakan Reno.

Reno tidak habis pikir atas mahasiswanya yang satu ini, selalu saja membuat ulah saat pelajaran.

"Supaya otakmu kembali benar," ujar Pak Reno dengan tanpa dosa, lalu berjalan ke mejanya.

"Tunggu, Pak!" panggil Laras lagi, tidak mau menyerah. Membuat langkah Reno terhenti didepan mejanya.

Reno berbalik dengan wajah yang telah berubah, benar-benar menyeramkan di pandang mata Laras saat ini.

"Bawah tas kamu, keluar dari ruangan saya!" usir Reno dengan mata yang menyala-nyala, siap untuk memakan Laras saat ini juga.

Laras tercengang dengan perkataan dosennya, dirinya sekarang seperti orang bodoh, berdiri dengan wajah menatap Reno sang dosen.

"Apa kamu tidak mendengar perintah saya?!" tanya Reno sedikit membentak dengan suara beratnya.

"Ba--baik, Pak!" patuh Laras, berjalan dengan kaku melewati sang dosen yang mungkin lagi PMS.

"Laras yang malang," ucap Rani, satu-satunya sahabat sekaligus teman Laras.

Pelajaran berjalan dengan tenang tanpa ke lakukan nakal Laras.

Teng!

Bel berbunyi pertanda jam pelajaran Reno telah selesai, Reno bangun dari duduknya. Menyimpulkan buku-buku yang dibawah. Reno keluar dari ruangan.

Suamiku Dosen KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang