[55] Rengekan

824 23 2
                                    

Flashback

Laras dan Alvin sudah sangat lama menunggu, ketika akan beranjak datang Reno dengan langka tergesa-gesa sambil memegang sesuatu di tangannya, Alvin tampak tercengang. Padahal Reno akan memberi kejutan pada Laras kenapa seperti biasanya saja.

Oh!

Alvin lupa kalau temannya ini muka tembok, jadi bisa dimaklumi dia nggak bakal paham dengan yang namanya romantis. Alvin tadinya menebak ada awan membentuk love di langit dengan disertai nama mereka, atau balon berterbangan yang begitu ini ... ah! Yang sederhana saja lagu ucapan ulang tahun kek.

Sampai laki-laki itu sekarang berdiri di depan mereka, Reno mengulurkan kotak kadonya pada Laras, membuat Laras agak bingung dengan maksud Reno. Dia berpikir Reno membohongi dirinya hanya untuk mengerjai, tapi ini apa? Apa dia ulang tahu? Atau perayaan jadi mereka? Akh! Sungguh membingungkan.

"Selamat ulang tahun, Sayang," ucap Reno dengan napas yang memacu.

Dalam hati Laras sudah mengdumel mengatai Reno, ingin sekali dia menendang sang suami agar menghilang dari hadapannya kini. Please, Reno benar-benar membuatnya malu, lihatlah beberapa pasang mata sedang menatap aksi Reno yang kini sedang berjongkok.

'Please bukan suami gue!' batin Laras langsung menjerit.

"Astaga A'a, Laras nggak sedang berulang tahun," bilang Laras selembut mungkin, menarik Reno supaya berdiri tegak.

Reno melebarkan matanya, apa dia salah? Perasaan tadi dia lihat benar deh, atau jangan-jangan Laras mencoba mengerjai dirinya?

"Kamu jangan ngerjain A'a, Yang," ucap Reno tak percaya.

Laras langsung menarik Reno, tanpa menghiraukan keberadaan Alvin. Sedangkan Alvin sudah memangil-mangil mereka, tetap saja tak dihiraukan.

"Kita pulang, A'a!" Yang langsung Reno setujuhi, tampaknya Reno juga lupa dengan Alvin yang masih berdiri di sana seperti orang bodoh.

Sesampainya di rumah Laras menatap Reno tajam, sekarang mereka ada di dalam kamar dengan Reno yang meminum sirup sambil bersandar. Matanya hanya melirik Laras biasa-biasa saja.

"Jadi yang ulang tahun bukan kamu?" tanyanya dengan wajah sok polos.

"Emang siapa yang bilang kalau aku ulang tahun A'a?" tanya Laras balik.

Bahkan sang suami sendiri lupa hari ulang tahunnya, sungguh keterlaluan. Meskipun Laras kecewa dia tetap menutupi dengan kesabaran. Reno mengangkat bahu singkat.

"Nemu di buku diary kamu!" bilang Reno begitu mudahnya pada Laras.

Laras menepuk jidat, dia baru teringat kalau yang dimaksud Reno itu adalah Papanya, tadi dirinya mengenai Reno sekarang lihat dia sendiri lupa sama ulang tahun Papanya.

Tapi, kenapa Reno merayakannya sekarang? Bukanya satu Minggu lebih lagi ya? Oh, sungguh membingungkan saja suaminya ini.

"Terus kenapa A'a ngerayain ya, sekarang? Bukanya satu Minggu lebih lagi ya?" Laras akhirnya bertanya.

"Hem ... biar nggak kelupaan, Yang," jawab laki-laki itu begitu santai.

Suamiku Dosen KillerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang